Tears of Heaven
Chapter 6
Struggle of The Lost Heroes
Setelah kejadian di Ming Chia, lalu bergabungnya Jendral Sun Xiu dan juga sang murid Liu Hei dan kedatangan Zhao Xin ke Kusagawa, Menambah kebingungan oleh Henry sendiri, bahwa yang menemuinya adalah seorang Jendral besar yang pernah menahannya pada saat pertempuran perbatasan utara Sarzonia dan Guang Wei beberapa waktu yang lalu, menjadi kebingungan dan langsung siaga degan senjatanya, berpikir kalau mereka akan menangkap Henry dan Kawan-kawan yang mulai merintis perjuangan dan perlawanan terhadap Sarzonia yang bergerak dengan cepatnya mengusai dataran Utara dan juga daerah Timur, selain itu juga Sarzonia juga mulai bergerak ke Selatan menuju Junghunh untuk di kuasai,selain menuju ke Kepulauan Nusantara atau Nusantara Island yang di diami banyak etnis mulai terjadi banyak kekacauan yang melanda kerajaan-kerajaan juga kota-kota pelabuhan di sana antara lain Bandarmasih, Jayakarta, Melaka, Tanjung Pura, Suroboyo, Pai Li Bang Port City, Penang dan Mendanu Port. Langsung saja sontak Mendadak Jendral Zhao Xin bertanya kepada Henry “apakah kau yang bernama Henry Farchster?”, Lalu Henry pun menjawab “ia benar,saya Henry Farchster! Ada angin apa yang membawa anda untuk menemui saya?”, lanjut saja Zhao Xin menjawab “ini menyangkut masalah dengan Kekaisaran Sarzonia,yang di mana Kaisar Avalon Raylight meninggal dan anaknya yang bernama Lucas naik tahta…Takut – takut akan Lucas akan menghancurkan perdamaian antara Guang Wei dan Sarzonia yang beru saja di buat!”,Henry lalu berkata lagi akan perihal yang ia dengar ini “saya juga sangat khawatir dengan kekacauan ini sekarang,bukan hanya Guang Wei yang terancam, tetapi banyak Negara yang juga akan di invasi oleh Sarzonia dengan kekuatan militernya tersebut,apakah anda punya saran atau pendapat supaya bisa membendung kekuatan Sarzonia ini?”, Zhao Xin berpikir akan cara untuk membendung kekuatan dari Sarzonia yang mulai menggila ini dan mulai mengancam akan kedaulatan banyak Negara yang merdeka maupun yang sudah lama dalam keadaan damai tanpa perang,juga kekhawatiran akan keselamatan rakyat banyak,selain dua hal itu yang paling menggila adalah kekuatan Militer Holy Kingdoms of Sarzonia yang sangat kuat di sokong dengan Jendral-Jendral terbaik dan peralatan perang yang sangat lengkap dan lebih kuat.
Setelah memikirkan akan cara dan juga bahaya yang akan di hadapi oleh mereka semua ini,ia menyarankan kepada Henry untuk bertemu dengan ahli strategi dari Guang Wei sekarang,yaitu Mathias Falkenberg ”Henry! Aku menyarankan kepada kamu untuk menemui Jendral Mathias Falkenberg, ahli strategi dari Guang Wei, mungkin ia punya cara untuk menghalau kekuatan Sarzonia.”Mathias adalah turunan dari keluarga ahli strategi terkenal yaitu keluarga Falkenberg yang terkenal dari masa kemasa sebagai keluarga yang selalu berada banyaknya kesuksesan perang-perang besar di Exterenian World ini, keluarga Falkenberg berbasis di Sauronix Republic, di daerah Vecinze, pusat dari kekuatan Sauronix Republic dan juga sebagai basis dari kekuatan militer, pendidikan, ekonomi, politik dan budaya dari Sauronix. Mathias adalah anak tertua dari Ergarld Falkenberg, yang menjadi legenda, karena reputasinya yang pernah mengalahkan kekaisaran Sarzonia yang membawa pasukan sebanyak 100.000 orang dan dia porak porandakan dengan hanya 5.000 orang saat pertempuran mempertahankan kota Vicenze yang sedang dalam keadaan genting pada masanya, adiknya ada 3 orang yaitu Lionel, Nikita dan Nicholas, dan yang aktif sebagai ahli strategi selain Mathias adalah Lionel dan juga Nikita, Lionel bersama Grandia Federations, sebagai pemimpin ahli strategi untuk membantu dalam pertempuran dan juga mengatur pemerintahan di Grandia, lalu Nikita yang masih berguru kepada Aliaksandr Rikovic, seorang pengajar di University of Narvard. Nicholas sendiri masih di didik oleh ayahnya yaitu Ergarld di Vicenze. Kembali ke cerita,dan tanpa diduga Zhao Xin ia terkejut melihat sang guru yang sudah lama menghilang meninggalkan Guang Wei, langsung saja ia menghampiri Jendral Sun Xiu dengan terpogoh-pogoh keluar kediaman dari Kosamori,lalu ia pun berkata kepada Jendral Sun “Guru . . . . Kemana saja anda selama ini?? Kami mengkhawatirkan keadaan guru !!! keadaan di Guang Wei juga kacau semenjak guru menghilang . . . . !” Jendral Sun menjawab “Hahahaha Zhao . . . ternyata kau sudah sesukses ini, hmmm . . . aku selama ini menghindari konflik di Istana, karena masalah pribadi..juga ada rahasia kerajaan yang harus aku tutupi sampai tiba waktunya aku yang membongkarnya.” Zhao Xin pun melanjutkan pertanyaannya “ Masalah apa guru?” bertanya kepada Jendral Sun dengan penuh kebingungan dengan ketenangan sang guru,sontak sang guru pun tertawa dengan sikap Zhao yang ingin tahu “HAHAHAHAHA…dasar anak muda, rasa ingin tahu yang penuh semangat,nanti kau akan mengetahuinya sendiri Zhao”, Zhao pun masih merasa bingung dan juga sangat ingin tahu akan apa yang gurunya rahasiakan kepadanya tersebut,lanjut saja Henry pun ikut keluar menemui Zhao Xin dan juga Jendral Sun dan melihat akan apa terjadi di situ,bahwa Jendral besar Zhao Xin sendiri adalah murid dari seorang yang melegenda di Guang Wei,yaitu Jendral Sun Xiu, ia telah berjasa dalam menaklukan daerah Dai Viet, Da Nang, Fuxien, Jiang Ding, Xu Zhuan dan Suku-suku Barbar Utara Guang Wei antara lain Kara Khitan pimpinan Irinjibal Khan, The Silver Horde pimpinan Tughun Khan dan diakannya permohonan Perdamaian dari Joseon Empire kepada Guang Wei atas perang yang sudah berlangsung selama satu dekade dan mengakhiri krisis kekuatan Militer dari Joseon Empire yang sempat merosot tajam, selain itu juga Jendral Sun juga seorang yang sangat peduli terhadap pendidikan kemiliteran dengan izin dari Kaisar Liu Pei sendiri ia bisa mendirikan banyak sekolah Militer yang didedikasikan untuk pertahanan Negara waktu itu, namun karena konflik berkepanjangan di istana dan terbunuhnya Kaisar Liu tanpa sepengetahuan rakyatnya, ia pun mengundurkan diri dari dunia kemiliteran Guang Wei dan menyelamatkan keturunan terkahir Kaisar Liu Pei yaitu Liu Hei,karena Hei adalah pewaris sah dari kekaisaran Guang Wei, maka Liu Hei pun di sembunyikan oleh Jendral Sun dan nantinya ia usahakan untuk menduduki Takhta Kekaisaran Guang Wei dengan harapan Bantuan dari Henry dan juga yang lainnya, itulah alasan dari Jendral Sun Xiu kenapa ia mengundurkan diri,dan hal ini masih ia rahasiakan kepada Zhao Xin yang notabene adalah murid terbaik dan ia sangat percaya, karena ia tidak mau adanya perpecahan dini di tubuh kemiliteran Guang Wei yang sudah terbentuk dengan ideologi yang ia bangun atas rasa kebersamaan dan juga kepercayaan antar satu kesatuan dan juga antar pasukan itu sendiri, dan biarkan waktu sendiri yang menjawab.
Bersamaan dengan pertemuan ini juga mulai adanya sedikit hubungan internal secara tak langsung dengan militer Guang Wei yang dipimpin oleh Jendral Zhao Xin yang sebagai murid dari Jendral Sun Xiu,di tempat lain pelarian Simont Cauvalex ke daerah Grandia dimulai bersama dengan Dannis,sang sipir muda dan pengagum dari Simont Cauvalex sendiri,mereka sudah keluar dari daerah ibukota dan menuju ke daerah timur,yaitu ke daerah Grandia Federations langsung menuju pelabuhan Valencienes, bersembunyi disana untuk sementara waktu untuk menghindari kejaran dan buruan dari Holy Kingdoms of Sarzonia atas perintah dari Emperor Lucas sendiri mencari sang boronan yaitu Jendral Simont Cauvalex. Dengan banyaknya invasi yang dilakukan oleh Sarzonia itu sendiri,banyak Negara yang memaksakan mobilitas tingkat tinggi antara lain Sauronix Republic, Varium Republic, Romanov Empire, Grandia Federations, New Rhienes Confederations, Joseon Empire, Yamato Theocracy, dan juga Federasi-Federasi kepulauan di selatan yang di sebut The Southern Corporation Islands yang takut akan di serang oleh Holy Kingdoms of Sarzonia secara mendadak.
Teror, kengerian, tekanan dan juga rasa takut yang di sebarkan oleh Sarzonia melalui banyaknya serangan-serangan tersebut,bahkan terror-teror tersebut malah sudah menjadi-jadi didaerah yang menjadi perbatasan langsung dengan Sarzonia itu sendiri. Henry untuk sementara merundingkan apa yang di sarankan oleh Jendral Zhao tadi dengan yang lainnya,apakah ia harus menemui Mathias ataukah tidak sama sekali,tetapi akan reputasi nya yang sudah tersebar dimana-mana, Henry seharusnya menemui Mathias di ibukota Guang Wei, yaitu kota Lou Sang yang berada di provinsi Ji Zhou,daerah dengan keadaan alam yang sangat mengagumkan di kelilingi gunung-gunung dan juga daerah sungai T’sang Tze dan sungai Yu, lalu dengan keadaan ekonomi yang sangat maju dan perputaran ekonomi yang cepat di masyakarat,karena di topang kedua sungai tersebut lalu juga penghasilan dari kerajinan-kerajinan keramik dan juga sutra. Kesepakatan bersama pun akhirnya menemui jawabannya untuk menemui Mathias Falkenberg di Lou Sang atas saran yang telah di berikan oleh Jendral Zhao,guna menghalau kekuatan dari Sarzonia ini, Henry pun melakukan mobilitas terhadap Liberations Army dengan melakukan perekrutan dan pelatihan Militer di bawah komando Sun Xiu dengan basis awal di Kusagawa.
Henry pun melakukan persiapan menuju ke Lou Sang tanpa tergesa-gesa, dengan bersama Jendral Sun, Koutaro dan Zhou Xin sendiri. Koutaro diminta oleh Kosamori untuk menemani dan melindungi Henry, namun Suatu keanehan Jendral Sun mau ikut ke Lou Sang,yang ia sendiri diketahui sudah menjadi buronan dari Guang Wei atas tuduhan memberontak kepada sang kaisar yang sekarang memerintah,namun apapun yang terjadi Jendral Sun bersedia menerima konsekuensi apapun yang akan terjadi nanti, ia pun menitipkan Liu kepada Kosamori selaku pemimpin basis Liberations Army di Kusagawa. Besoknya setelah persiapan selesai menujulah mereka ke Kota Lou Sang, ibu kota dari Kekaisaran Guang Wei.
Disana sudah menunggu sang taktikan jenius,keturunan keluarga Falkenberg dengan reputasi keluarga merekanya yang sangat melegenda di setiap generasinya masing-masing, karena keluarga Falkenberg lah sudah 3 generasi aman dan tentram tanpa ada perang berkecamuk dengan dahsyatnya di Exterenian World. Namun sekarang dengan ambisi yang di usung oleh sang Kaisar Sarzonia ini, perang besar di Exterenian Worlds bakal terjadi lagi dalih-dalih ingin menyatukan seluruh Exterenian Worlds di bawah bendera Kekaisaran Sarzonia,hal ini lantas membuat ketegangan di sekian banyak Negara yang sudah dalam fase keadaan damai dan menghindari pertumpahan darah. Pertempuran Grasshopers adalah awal dari segala bentuk penyerangan dan invasi yang dilakukan oleh Sarzonia terhadap Negara-negara sekitarnya termasuk Kekaisaran Guang Wei, Republik Varium, Federasi Grandia dan juga Kepulauan Nusantara yang letaknya di selatan Sarzonia.
Semenjak pertempuran Grasshopers ini banyak merubah takdir seseorang,membalikan keadaan namun juga meluruskan sejarah Exterenian Worlds itu sendiri,walaupun kemenangan berada di pihak Republik Varium,hal tersebut membuat keadaan kedua Negara ini menjadi semakin panas,apa lagi setelah penunjukan jendral baru oleh Kaisar Lucas menggantikan Simont yang kalah dalam pertempuran tersebut,Jendral baru tersebut adalah Xavier Gawain. Gawain adalah Jendral dengan reputasi berdarah di setiap pertempuran yang ia pimpin sendiri, ia adalah komandan pasukan inti di Quantumaebel. Gawain juga seorang ahli strategi perang yang frontal,tanpa menghiraukan kerugian material yang akan di terima akan musuhnya tersebut dan ia juga sangat angkuh,susah di atur dan kejam. Kembali ke Henry dan persiapannya menuju ibukota Kekaisaran Guang Wei yaitu kota Lou Sang, perjalanan pun dimulai besok harinya bersama Jendral Sun, Jendral Zhou dan Koutaro yang diminta langsung oleh Kosamori untuk menemani dan melindungi Henry menuju kota Lou Sang. Perjalanan yang akan menempuh jarak 3 Hari ini melewati daerah Stuck Forest daerah Sarzonia dan juga menyeberangi melewati Sungai Jiang di pelabuhan kota Bei Ping sebelum menuju kota Lou Sang yang jaraknya 40 Km lagi kearah Barat, mereka pun melanjutkan perjalanan ke kota Lou Sang, namun mereka ternyata ada yang mengawasi dan mengikuti dari kejauhan, tanpa ada rasa curiga Henry dan lainnya melanjutkan perjalanan ke kota Lou Sang.
Di tengah perjalanan menuju kota Lou Sang,Henry merasa ada yang mengikuti mereka semenjak turun di kota Bei Ping, Henry mulai curiga bahwa ada yang mengawasi mereka dari kejauhan. Karena rasa curiga ini Henry berbicara dengan suara pelan “Lebih baik kita berhenti sebentar,aku rasa ada yang mengikuti kita semenjak turun di kota Bei Ping tadi!” lalu di Tanya oleh Jendral Zhao “ Aku rasapun begitu,benar-benar mencurigakan akan hawa yang kurasakan ini “ . dengan segera Henry berlari dan menuju arah belakang menghunuskan pedangnya dengan cepat, tanpa ada persiapan dari sang mata-mata, ia sangat terkejut akan apa yang sedang terjadi,tunggang langgang lari namun ia malah terjatuh sendiri, lalu Henry pun menangkapnya,tanpa di duga-duga ternyata seorang wanita, lalu Henry pun bertanya kepada si Wanita ini “hey siapa namamu?” di jawablah oleh si wanita ini dengan nada emosi “ini bukan urusanmu untuk tahu namaku!!” lalu Koutaro pun bertanya kepada Henry “Apakah dia perlu di ikat dulu sebelum kita menuju kota Lou Sang dan kita Interogasi lebih lanjut?” dan jawab Henry “ Baiklah kita bawa dia ke Lou Sang dan mencari penginapan di sana.” Dan si wanita ini dibawa ke kota Lou Sang oleh Henry dan Lainnya dalam keadaan terikat tangan bukan sebagai sandera tetapi sebagai seorang yang patut dicurigai oleh mereka. Namun disisi lain ternyata ada yang lebih berbahaya ketimbang sang wanita ini, mereka adalah Assasin sewaan dari Red Fractions of New Rhienes Confederations, nama mereka adalah Juan Martin Del Potro atau yang dikenal dengan julukan Desperado dan Jin Suzuki yang dikenal sebagai Shadow Killers. Tujuan mereka adalah untuk membunuh Jendral Zhao Xin yang notabene pernah mengalahkan invasi besar-besaran ke Guang Wei pada 10 tahun yang lalu dan menjadi dendam tersendiri bagi Red Fractions of New Rheines Confederations yang di isi oleh orang-orang tua mantan pejabat Rheines Kingdoms yang dibubarkan kerajaannya, karena kegagalan sang Raja dalam memerintah Negara tersebut pada 8 tahun yang lalu,saingan mereka adalah orang-orang moderate dan yang memegang tampuk konfederasi Rhienes secara keseluruhan dan bertujuan untuk memakmurkan rakyat, dan alasan apalagi yang menyebabkan Red Fractions berani menyewa orang-orang berbahaya seperti Del Potro dan juga Jin ini yang mempunyai Reputasi menakutkan. Zhao Xin masih di anggap sebagi Jendral Perang yang berbahaya oleh Red Fractions demi tujuan mereka yaitu membangun kembali Rhienes Kingdom dan menaikan tahta sang putera mahkota yaitu Kevin Fernandez. Namun dalam keadaan sebenarnya inilah, bahwa di Guang Wei sendiri terjadi konflik yang sangat pelik namun sangat tertutup kepada rakyatnya sendiri, dengan adanya provokasi dan desas-desus bahwa Kaisar sekarang adalah hasil dari cara yang sangat tidak sah, yaitu membunuh sang kaisar Liu,dengan meracunnya. Mengenai hal ini yang mengetahui Cuma Jendral Sun Xiu yang sekarang sangat dicari oleh militer Guang Wei yg terpengaruh atas hadiah untuk menangkap juga membunuh sang Jendral tua ini. Di pihak lainpun, sangat kuat dorongan provokasi menurunkan kaisar Guang Wei di provinsi Yi Zhuan yang terletak sebelah barat kota Lou Sang.
Kembali ke Lou Sang di mana Henry dan juga Koutaro mulai membawa wanita yang masih merahasiakan namanya ini. Dengan terpaksa Henry menggunakan cara terakhir yaitu dengan kekerasan supaya memaksa menyebutkan nama dan alasannya membuntui mereka semenjak dari pelabuhan dan menuju kota Lou Sang. Namun di tentang oleh Sun Xiu selaku orang yang bertanggung jawab dalam misi ini dan berkata “Aku tidak setuju menggunakan kekerasan untuk saat sekarang, lebih baik kita tunggu saja bagaimana reaksi dia ? apakah ini lebih dari pada kita menggunakan kekerasan?”. Dan tak lama kemudian yang lainpun menyetujui apa yang di sarankan oleh Jendral Sun. Diluar penginapan tampak Jin dan Potro mulai bereaksi dan melakukan sedikit pengamatan terhadap Henry dan lainnya untuk membunuh Sun Xiu juga yang lainnya atas bayaran dari Red Fractions of New Rhienes Federations. Tujuan utama membunuh jendral Sun Xiu dengan alasan yang sangat sederhana, ia telah merusak tatanan pemerintahan Rhienes Empire pada 30 Tahun yang lalu, untuk itu Red Fractions atau garis keras nya politisi New Rhienes yang sekarang berbentuk Federasi menjadi gelabakan mendengar bahwa Sun Xiu telah kembali dan berpikir akan mengancam stabilitas politik New Rhienes yang mereka bangun kembali demi kekaisaran Rhienes ini, berseberangan dengan Blue Fractions atau fraksi biru yang di isi oleh orang-orang moderat dan lebih muda juga untuk kepentingan rakyat semata.
Dan tiba dimana kesempatan membunuh itu tiba saat Jendral Sun Xiu keluar dari penginapan bersama Zhao Xin, sontak saja pecah perkelahian yang menghasilkan kegaduhan kota dimana secara mendadak dengan Scattre-nya Del Potro mulai menyerang Sun Xiu dari depan secara frontal, namun tak di sangka dengan sigap dan tangkas sang Jendral Muda Zhao Xin melindungi gurunya dengan menahan tebasan pedangnya Del Potro, mendengar keributan terjadi di depan penginapanpun, sontak Henry dan Koutaro pun bergegas keluar penginapan, namun mereka sudah di hadang oleh Jin Suzuki, dengan sangat cepat Jin menyerang mereka berdua dengan menggunakan katana-nya secara mendadak dari arah depan dan dengan sigapnya Zhao Xin dapat menahan serangan Jin yang mendadak tersebut, dengan sigapnya Zhao Xin pun memutarkan badan sembari menyerang Jin dengan pedangnya namun Jin berhasil menghindari serangan dadakan dari Zhao Xin, dengan tebasannya tersebut tanpa di duga ternyata Henry dan Koutaro turun dari lantai atas ikut kedalam pertarungan yang awalnya tidak seimbang ini.
Henry pun berteriak kepada Jendral Zhao Xin “ HEY ADA APA INI? KENAPA ADA 2 DUA ORANG YANG MENYERANG KALIAN? ” , di sahut oleh Jendral Zhao Xin, “ Aku sendiri tidak tahu, kenapa kami malah di serang secara mendadak begini.” Dalam keadaan memanas seperti inilah kembali berteriak sang Assassin ini kepada semuanya di tengah sibuknya Kota Lou Sang sehingga menimbulkan kegaduhan luar biasa dengan sengitnya pertarungan yang terjadi di tengah kota ini. Membuat geger banyak orang, sehingga memicu keributan yang memanggil pihak keamanan kota Lou Sang sendiri, dipimpimpin oleh Bo Zhang Chin, seorang perwira polisi berpangkat kolonel yang selalu sigap apabila terjadi sesuatu di kota Lou Sang dan orang yang sangat ramah terhadap masyarakat, karena kota terasa tenang karena kepemimpinan keamanan kepolisian dari Bo Zhang ini, wargapun juga merasa aman, segeralah dia bergegas ke tempat penginapan di mana terjadi perkelahian hebat tersebut.
Bo Zhang Chin dengan cepat nya datang ke tempat tersebut dan mengkagetkan Zhao Xin “Kolonel Bo…” dengan berteriak dari jendral muda ini kepada sang pemimpin kepolisian kota Lou Sang, langsung saja Del Potro dan Jin seperti terkepung dari dua arah. Disisi satu ada Henry, Koutaro dan Jendral Zhao Xin lalu disisi satunya ada Kolonel Bo dan pasukannya, namun Kolonel Bo menyuruh pasukannya untuk bersiaga dan tidak menyerang Jin juga Del Potro, karena dia tau bahwa dua orang yang sedang mereka hadapi ini bukan orang sembarangan. Kolonel Bo merasakan hawa pembunuh yang sangat kuat dari Jin dan Del Potro.
Pertarungan masih berlanjut didepan penginapan kota Lou Sang ini, Kolonel Bo mengluarkan Bo Staff nya untuk membantu Henry dan kawan-kawan yang kewalahan menghadapi perlawanan dari Jin dan Del Potro, serangan colonel Bo mengenai punggu dari Del Potro namun karena memakai baju jirah dia tidak merasa kesakitan.
“Jin……. “ teriak dari Del Potro kepada Jin Suzuki, dan Jin pun mengangguk dan berkata “Baiklah..”, sontak saja serangan mereka semakin membabi-buta terhadap Henry dan kawan-kawan. Memancing kedatangan pasukan kekaisaaran Guang Wei lah akibat pertarungan yang sudah membuat gaduh seluruh kota Lou Sang.
“Habisi Mereka Jin, ini tugas yang sudah diberikan oleh atasan kita..” teriak Del Potro, langsung saja pertarungan ditengah kota ini menjadi semakin liar terdengar suara pedang yang saling beradu dengan indahnya, diterangi oleh panasnya sang matahari siang, beradu kekuatan. Sementara itu disisi lain, kerajaan-kerajaan di kepulauan selatan mulai gencar melakukan dalam memperkuat basis mereka, termasuk yang terpenting yaitu Bandarmasih, Jayakarta, Melaka dan Penang selaku kota dagang terkuat di kepulauan selatan.
“Heii Potro langsung saja…” teriak Jin memberikan arahan kepada Del Potro untuk menghabisi Henry dan yang lainnya, sontak saja serangan keduanya semakin gencar menyerang titik vital. Kolonel Bo yang tidak mau kalahpun menangkisnya tanpa mengindahkan luka yang diberikan oleh Del Potro dengan serangan kuatnya untuk menghindari cedera pada bagian lainnya.
“Kolonel Boooo… apakah kau baik-baik saja?” teriak Jendral Zhao.
“Ia aku baik-baik saja Zhao, utamakan keselamatan Guru dan anak muda itu” sahut Kolonel Bo sembari menunjuk kearah Henry.
“Baiklah Bo..” dengan cegatan Jendral Zhao menahan serangan membabi buta dari Del Potro guna menyelamatkan Henry dan Jendral Sun Xiu dari upaya pembunuhan dipertarungan tersebut.
Sementara Zhao menyelamatkan Henry dan Jendral Sun, Koutaro pun langsung berhadapan dengan Jin, karena gaya bertarung mereka hampir sama yaitu dari Negeri Yamato, sehingga sangat berimbang disetiap serangan yang mereka lancarkan satu sama lainnya, disisi lain pertarungan kelas berat antara Kolonel Bo dengan Del Potro juga tidak kalah sengitnya, jual beli serangan dengan kekuatan yang menjadi andalan keduanya tak terelakkan lagi.
Lalu kemudian, karena tak ada yang menjadi pemenang dan stamina mulai terkuras, maka Jin dan Del Potro pun terpaksa harus mundur, sembari berucap “Jin kita mundur, mereka petarung yang sangat kuat” dan Jin pun langsung berucap juga kepada Kolonel Bo dan Koutaro “kita akan bertemu kembali nanti anak muda”, sontak saja Koutaro menjawab “Sialan, Hei jangan kabur kalian”, dan Kolonel Bo langsung menahan Koutaro sembari memikirkan dalam hati bahwa para petarung misterius tersebut sangat kuat dan berbahaya apabila kembali menyerang Henry dan Jendral Sun di lain waktu.
Tak lama kemudian setelah pertarungan dengan para pembunuh bayaran yang masih misterius tersebubut, Henry dan yang lainnya menuju ke penginapan yang sudah mereka sewa sebelumnya.
Didalam kamar penginapan mereka mulai membicarakan tentang kekacauan di Guang Wei yang telah dalam keadaan genting, karena kaisar yang sedang berkuasa ini sering menghamburkan uang negara, belum lagi para pejabat pemerintahan yang korupsi dimana-mana.
Hal ini menjadi pembicaraan yang rumit, dikarenakan tidak banyak yang berani menentang kaisar ini, perundangan yang terlalu ketat dan kejam memaksa rakyat untuk membayar upeti kepada kerajaan dan juga tentang perundangan bagi siapa yang melawan Kaisar akan dihukum mati, oleh sebab itu banyak rakyat Guang Wei dalam kemiskinan dan melarat, menjadi pemandangan yang wajar dengan perundangan yang terlalu kejam tersebut.
Dari sekian lama pembicaraan ini, sontak saja baik dari Jendral Zhao Xin dan Kolonel Bo sendiri sudah merasakan semenjak mereka belum menjadi pemimpin pasukan dan kepala keamanan ibu kota, Jendral Sun hanya tersenyum sipu melihat para anak muda bersemangat ini untuk berani mengubah kesenjangan dengan jurang yang sangat dalam ini.
Setelah perbincangan antara Jendral Zhao dan Kolonel Bo sendiri, mereka mulai terbawa emosi melihat penderitaan rakyat Guang Wei. Tak tega rasanya keadaan rakyat dengan pajak kepada kaisar yang terlalu memanjakan dirinya. Guang Wei dalam keadaan yang sangat parah, krisis kepercayaan dari rakyat kepada kaisar, setalah kematian ayahnya Liu Hei, sang paman Liu Hei yaitu kaisar Fang Lin, juga betapa bencinya rakyat kepada permaisuri kaisar yaitu Xiang Mei yang suka menghamburkan uang negara demi kesenangannya dalam membeli perhiasan dan kesenangan nafsunya.