Senin, 12 November 2018

Mawarung Dan Nongkrong dalam Transformasi Budaya Pada Era Modern

Budaya masyarakat Banjar yang kental dengan segala kegiatan berdagang baik di lingkungan perkampungan, pasar, perkotaan sampai pada sampai pada perdagangan melalui jalur sungai sehingga muncul pasar terapung di Sungai Martapura diantaranya wilayah Muara Kuin dan Lok Baintan. Pasar terapung yaitu pasar yang berada di atas sungai, dengan perantara Jukung (Jung-jung) yang terbuat dari kayu sebagai wadah tempat berdagang para penjual aneka macam jenis barang seperti buah-buahan, sayur-sayuran, wadai (kue khas Banjar), peralatan-peralatan sehari-hari yang sederhana seperti lading, parang, dan sejenisnya akan tetapi tidak terlalu banyak jumlah yang perjual belikan.

Mengenal akan budaya mawarung masyarakat Banjar sendiri sangat tidak bisa lepas dari ciri masyarakat Banjar yang meluangkan waktu bersantai, karena karakteristik masyarakat Banjar ini terkenal sangat suka ngobrol (berbincang-bincang), oleh karena itu, selain mereka juga untuk menyambung silaturahmi antar warga, mawarung dalam definisinya adalah makan di warung atau sarapan di warung, Mawarung dalam bahasa Indonesia dapat diartikan dengan sarapan di warung. mawarung ini salah satu budaya yang secara turun temurun dari masyarakat etnis Banjar di Kalimantan Selatan, mawarung ini biasanya dilakukan masyarakat pada pagi hari, biasanya untuk sarapan atau hanya sekedar minum kopi/the, tetapi juga sudah menjadi kebiasaan tidak hanya sekedar mengisi perut atau sarapan saja.

Warung-warung tempat berkumpulnya ini biasanya menyediakan bermacam variatif aneka makanan ataupun jajanan khas Banjar, seperti Nasi Kuning dengan lauknya antara lain Iwak 3H kata anak-anak biasanya (Iwak Haruan atau Gabus, Iwak Hayam atau Ayam, dan Iwak Hintalu atau Telur Rebus biasanya telur ayam),  Lontong, Katupat Karau, lalu ada macam-macam wadai/kue khas Banjar seperti Uuntuk, Apam Paranggi, Bingka dan lainnya. Kenapa bisa kita lihat ada berbagai macam makanan ringan hingga berat yang telah di wariskan oleh nenek moyang masyarakat Banjar.

Bagaimana mengenai hal-hal positif yang bisa dilihat dari budaya mawarung ini, dari segi perekonomian masyarakat mereka yang membuka warung ini atau keberadaan dari warung-warung ini bisa menjadi roda penggerak perekonomian di masyarakat sendiri, dari usaha masyarakat yang menitipkan wadai ke warung-warung, para penjual nasi kuning atau nasi bungkus ataupun bisa disebut dengan nasi kabuli ini juga sama. Disamping itu ditinjau dari segi sosial, yaitu masyarakat bisa melakukan interaksi sosial antar individu, menjalin silaturahmi antar masyarakat, hingga bisa saling bertukar informasi setiap harinya dari berbagai macam pandiran-pandiran (obrolan-obrolan) bisa masuk ke berbagai macam ranah seperti agama, politik, hokum dan lainnya. Dari segi kesehatan masyarakat Kalimantan Selatan tentunya sangat menyadari bahwa kegiatan sarapan sebelum berangkat ke Kantor atau ke ladang adalah keharusan, karena dari asupan makanan ini dapat menghasilkan energi untuk memulai pekerjaan dan membantu untuk tetap berkonsentrasi dengan baik saat bekerja. Jadi manfaat dari mawarung sendiri sangat banyak dari berbagai segi tersebut, walaupun masih banyak yg masih bisa di kupas.

Transformasi mawarung sekarang dalam masyakarat Banjar, berubah dalam perbincangan anak-anak muda yaitu Nongkrong, definisi dari nongkrong sendiri adalah Sebuah kegiatan jongkok sambil ngobrol gak jelas tujuannya. bisa memakan waktu sangat lama atau Duduk berkumpul-ria dan berbincang-bincang bersama teman-teman. biasanya dilakukan sambil minum kopi juga makan. Jadi secara garis besar mengenai mawarung dan nongkrong sendiri tidak terlalu jauh, dan berfokus kepada kegiatan ngobrol yang biasanya sambal minum dan makan, tetapi Nongkrong lebih kepada kopi tidak hanya teh saja, selain itu perbedaannya terletak pada tempat berlangsungnya kegiatan tersebut, ketika mawarung lebih ketempat yang sederhana juga tradisional dibandingkan dengan nongkrong atau istilah lainnya adalah kongkow di tempat-tempat yang lebih modern seperti Cafee, Minimarket-minimarket ritel besar (seperti 7Eleven (Seven Eleven), Lawson, Indomaret, Alfamart, Alfamidi, Family Mart dan lainnya) yang menyediakan berbagai macam minuman dan makanan modern, selain itu juga ketersediaan akan tekonologi untuk para milenial yang menikmati kegiatan nongkrong ini.

Nongkrong sendiri masuk kedalam salah satu artikel dari New York Times yang terbit pada 28 Mei 2012 ditulis oleh Sara Schonhardt dengan salah satu pendapat yang saya kutip yaitu “In many ways, the convenience store’s evolution was a given in a country like Indonesia, where the penchant for hanging out runs so deep that there is a word for sitting, talking and generally doing nothing: nongkrong.” Bisa dikatakan bahwa nongkrong adalah sebuah kebiasaan masyarakat kita dalam mengisi waktu luang dan liburannya, karena nongkrong adalah paket liburan paling lengkap yang sudah banyak di masyarakat perkotaan ketika mengisi liburan mereka.

Daftar Pustaka:
Ayu Hernanti. 24 Juli 2016. Tradisi unik “Mawarung”; salah satu cara warga Banua menyambung tali persaudaraan. Diakses dari web https://www.goodnewsfromindonesia.id/2016/07/24/tradisi-unik-mawarung-salah-satu-cara-warga-banua-menyambung-tali-persaudaraan.

M. Suriansyah Ideham, dkk. 2015. Urang Banjar dan Kebudayaannya. Balitbangda Prov. Kalimantan Selatan dan Penerbit Ombak, Yogyakarta.

Sara Schonhardt. 28 Mei 2012. 7-Eleven Finds a Niche by Adapting to Indonesian Ways. Diakses dari web https://www.nytimes.com/2012/05/29/business/global/29iht-stores29.html.

Urang Banjar dan Budaya Sungai

Menurut M. Idwar Saleh, proses sejarah dalam perjalanan pembentukan khas kebudayaan sungai kelompok Banjar ini adalah akibat lingkungan alam Kalimantan Selatan yang penuh sungai, adaptasi lingkungan oleh tiap kelompok, sifat masyarakat yang datang dari generasi ke generasi dan kejiwaan grup yang dimunculkan sejarahnya. Kebudayaan masyarakat Kalimantan Selatan khususnya Urang Banjar yang tinggal di Banjarmasin adalah kebudayaan sungai dimana hampir segala aktifitas masyarakatnya berlangsung di atas sungai, dimana terlihat sampai sekarang masih bergeraknya perekonomian masyarakat dengan Pasar Terapung baik yang di Muara Kuin ataupun di Lok Baintan, selain itu juga aktifitas transportasi sungai dengan menggunakan jukung atau disebut perahu.

Urang Banjar adalah nama penduduk yang mendiami daerah sepanjang pesisir Kalimantan Selatandan menggunakan Bahasa Banjar sebagai penutur bahasa sehari-hari. Perpaduan kultural antara setidaknya terdiri atas etnik Melayu sebagai etnik dominan, kemudian ditambah dengan unsur Bukit, Ngaju dan Manyaan. Urang Banjar terbagi menjadi 3 kelompok berdasarkan wilayahnya, yaitu Urang Banjar Kuala yang mendiami sekitar daerah Banjarmasin dan sekitarnya, Urang Banjar Pahuluan yang mendiami daerah Hulu Sungai dari Tapin hingga Amuntai dan Urang Banjar Batang Banyu yang banyak mendiami dari mauar sungai Nagara sampai dengan Tabalong.
Budaya masyarakat Banjar khususnya Urang Banjar Kuala adalah Budaya sungai, Urang Banjar yang sejak dari zaman Kerajaan Dipa menggunakan jalur air sebagai sarana ekonomi, transportasi dan lainnya. Lambat laun kebudayaan ini mulai terusik ketika di mulainya pembangunan darat di Kalimantan. Kota Banjarmasin yang dijuluki sebagai Kota Seribu Sungai, sudah menjadi ciri khasnya dengan banyaknya sungai-sungai baik yang besar ataupun kecil yang mengalir.

Konsep kebudayaan yang dilahirkan oleh masyarakat Banjar karena lingkungan sekitarnya ini menghasilkan kebudayaan air khususnya sungai dari keadaan morfologi tempat tinggalnya. Salah satu hasil dari kebudayaan sungai ini adalah Pasar Terapung atau Pasar Apung di atas sungai Martapura yang salah satunya berada di kota Banjarmasin di daerah Muara Kuin, Pasar Terapung adalah pasar yang dimana para pedagangnya melakukan aktivitas perdagangannya dengan menggunakan perahu atau jukung, ataupun kelotok baik sebagai alat transportasi menuju tempat berkumpul ataupun sarana mengangkut barang dagangan, selain itu jukung-jukung itu juga digunakan para wisatawan lokal ataupun mancanegara menuju pasar dari pelabuhan-pelabuhan seperti masjid Sultan Suriansyah ataupun didepan Makam Sultan Suriansyah daerah Pangeran.

Keterampilan membuat perahu-perahu tradisional, kemudi, Kapal bermotor merupakan sebuah teknologi pelayaran tradisional dan modern yang dimana merupakan memang keahlian orang-orang yang berbudayakan tinggal di daerah perairan (sungai, laut ataupun danau), sampai tahun 1950-an keahlian dalam keluarga Kampung Tambak Bitin, Nagara, Kabupaten Hulu Sungai Selatan menghasilkan perahu-perahu dalam jenis dan bentuk sesuai dengan keperluannya: transportasi manusia (tambangan), maupun transportasi barang-barang dagangan dan hasil-hasil pertanian (parahan, babanciran, perahu gundul, undaan, pangkuh, bagiwas). Perahu-perahu yang dikayuh atau ditajak tenaga manusia ini.

Teknologi yang masuk sejak tahun 1950-an itu, memekanis alat-alat transportasi sungai. Renovasi mesin pompa air menjadi mesin kelotok, menyisihkan banyak dari perahu-perahu tradisional tersebut. Ahli-ahli perahu Nagara ini, kemudian melanjutkan bakat dan keterampilan mereka ke industri perkapalan bermotor. Badan kapal-kapal motor yang menjelajahi pesisir, maupun yang laik laut yang menghubungkan pulau ke pulau, kapal-kapal nelayan laut, dibuat di galangan-galangan di tepi-tepi Sungai Antasan-bagi yang tonase kecil, Sungai Martapura, Sungai Alalak, Sungai Barito bagi yang lebih besar. Mesin-mesin pengerak masih didatangkan dari luar. Budaya sungai masih mendominasi cara hidup masyarakat. Sungai dan perahu memberikan bentuk pedagangan antar penduduk khususnya yang bermukim di tepi dan di lingkungan sekitar sungai.

Daftar Pustaka:
  • M. Idwar Saleh. 1991. Sejarah Lokal Kerajaan Banjarmasin Dan Kebudayaan Sungainya. Buletin Kayuh Baimbai. MSI (Masyarakat Sejarah Indonesia Cabang Banjar) Kalimantan Selatan.
  • Sjarifuddin, dkk. 2003. Sejarah Banjar. Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan, Banjarmasin.
  • M. Suriansyah Ideham, dkk. 2015. Urang Banjar dan Kebudayaannya. Balitbangda Prov. Kalimantan Selatan dan Penerbit Ombak, Yogyakarta.

Minggu, 15 Desember 2013

Tears of Heaven 6


Tears of Heaven
Chapter 6
Struggle of The Lost Heroes
            
Setelah kejadian di Ming Chia, lalu bergabungnya Jendral Sun Xiu dan juga sang murid Liu Hei dan kedatangan Zhao Xin ke Kusagawa, Menambah kebingungan oleh Henry sendiri, bahwa yang menemuinya adalah seorang Jendral besar yang pernah menahannya pada saat pertempuran perbatasan utara Sarzonia dan Guang Wei beberapa waktu yang lalu, menjadi kebingungan dan langsung siaga degan senjatanya, berpikir kalau mereka akan menangkap Henry dan Kawan-kawan yang mulai merintis perjuangan dan perlawanan terhadap Sarzonia yang bergerak dengan cepatnya mengusai dataran Utara dan juga daerah Timur, selain itu juga Sarzonia juga mulai bergerak ke Selatan menuju Junghunh untuk di kuasai,selain menuju ke Kepulauan Nusantara atau Nusantara Island yang di diami banyak etnis mulai terjadi banyak kekacauan yang melanda kerajaan-kerajaan juga kota-kota pelabuhan di sana antara lain Bandarmasih, Jayakarta, Melaka, Tanjung Pura, Suroboyo, Pai Li Bang Port City, Penang dan Mendanu Port. Langsung saja sontak Mendadak Jendral Zhao Xin bertanya kepada Henry “apakah kau yang bernama Henry Farchster?”, Lalu Henry pun menjawab “ia benar,saya Henry Farchster! Ada angin apa yang membawa anda untuk menemui saya?”, lanjut saja Zhao Xin menjawab “ini menyangkut masalah dengan Kekaisaran Sarzonia,yang di mana Kaisar Avalon Raylight meninggal dan anaknya yang bernama Lucas naik tahta…Takut – takut akan Lucas akan menghancurkan perdamaian antara Guang Wei dan Sarzonia yang beru saja di buat!”,Henry lalu berkata lagi akan perihal yang ia dengar ini “saya juga sangat khawatir dengan kekacauan ini sekarang,bukan hanya Guang Wei yang terancam, tetapi banyak Negara yang juga akan di invasi oleh Sarzonia dengan kekuatan militernya tersebut,apakah anda punya saran atau pendapat supaya bisa membendung kekuatan Sarzonia ini?”, Zhao Xin berpikir akan cara untuk membendung  kekuatan dari Sarzonia yang mulai menggila ini dan mulai mengancam akan kedaulatan banyak Negara yang merdeka maupun yang sudah lama dalam keadaan damai tanpa perang,juga kekhawatiran akan keselamatan rakyat banyak,selain dua hal itu yang paling menggila adalah kekuatan Militer Holy Kingdoms of Sarzonia yang sangat kuat di sokong dengan Jendral-Jendral terbaik dan peralatan perang yang sangat lengkap dan lebih kuat.
            
Setelah memikirkan akan cara dan juga bahaya yang akan di hadapi oleh mereka semua ini,ia menyarankan kepada Henry untuk bertemu dengan ahli strategi dari Guang Wei sekarang,yaitu Mathias Falkenberg ”Henry! Aku menyarankan kepada kamu untuk menemui Jendral Mathias Falkenberg, ahli strategi dari Guang Wei, mungkin ia punya cara untuk menghalau kekuatan Sarzonia.”Mathias adalah turunan dari keluarga ahli strategi terkenal yaitu keluarga Falkenberg yang terkenal dari masa kemasa sebagai keluarga yang selalu berada banyaknya kesuksesan perang-perang besar di Exterenian World ini, keluarga Falkenberg berbasis di Sauronix Republic, di daerah Vecinze, pusat dari kekuatan Sauronix Republic dan juga sebagai basis dari kekuatan militer, pendidikan, ekonomi, politik dan budaya dari Sauronix. Mathias adalah anak tertua dari Ergarld Falkenberg, yang menjadi legenda, karena reputasinya yang pernah mengalahkan kekaisaran Sarzonia yang membawa pasukan sebanyak 100.000 orang dan dia porak porandakan dengan hanya 5.000 orang saat pertempuran mempertahankan kota Vicenze yang sedang dalam keadaan genting pada masanya, adiknya ada 3 orang yaitu Lionel, Nikita dan Nicholas, dan yang aktif sebagai ahli strategi selain Mathias adalah Lionel dan juga Nikita, Lionel bersama Grandia Federations, sebagai pemimpin ahli strategi untuk membantu dalam pertempuran dan juga mengatur pemerintahan di Grandia, lalu Nikita yang masih berguru kepada Aliaksandr Rikovic, seorang pengajar di University of Narvard. Nicholas sendiri masih di didik oleh ayahnya yaitu Ergarld di Vicenze. Kembali ke cerita,dan tanpa diduga Zhao Xin ia terkejut melihat sang guru yang sudah lama menghilang meninggalkan Guang Wei, langsung saja ia menghampiri Jendral Sun Xiu dengan terpogoh-pogoh keluar kediaman dari Kosamori,lalu ia pun berkata kepada Jendral Sun “Guru . . . . Kemana saja anda selama ini?? Kami mengkhawatirkan keadaan guru !!! keadaan di Guang Wei juga kacau semenjak guru menghilang . . . . !” Jendral Sun menjawab “Hahahaha Zhao . . . ternyata kau sudah sesukses ini, hmmm . . . aku selama ini menghindari konflik di Istana, karena masalah pribadi..juga ada rahasia kerajaan yang harus aku tutupi sampai tiba waktunya aku yang membongkarnya.” Zhao Xin pun melanjutkan pertanyaannya “ Masalah apa guru?” bertanya kepada Jendral Sun dengan penuh kebingungan dengan ketenangan sang guru,sontak sang guru pun tertawa dengan sikap Zhao yang ingin tahu “HAHAHAHAHA…dasar anak muda, rasa ingin tahu yang penuh semangat,nanti kau akan mengetahuinya sendiri Zhao”, Zhao pun masih merasa bingung dan juga sangat ingin tahu akan apa yang gurunya rahasiakan kepadanya tersebut,lanjut saja Henry pun ikut keluar menemui Zhao Xin dan juga Jendral Sun dan melihat akan apa terjadi di situ,bahwa Jendral besar Zhao Xin sendiri adalah murid dari seorang yang melegenda di Guang Wei,yaitu Jendral Sun Xiu, ia telah berjasa dalam menaklukan daerah Dai Viet, Da Nang, Fuxien, Jiang Ding, Xu Zhuan dan Suku-suku Barbar Utara Guang Wei antara lain Kara Khitan pimpinan Irinjibal Khan, The Silver Horde pimpinan Tughun Khan dan diakannya permohonan Perdamaian dari Joseon Empire kepada Guang Wei atas perang yang sudah berlangsung selama satu dekade dan mengakhiri krisis kekuatan Militer dari Joseon Empire yang sempat merosot tajam, selain itu juga Jendral Sun juga seorang yang sangat peduli terhadap pendidikan kemiliteran dengan izin dari Kaisar Liu Pei sendiri ia bisa mendirikan banyak sekolah Militer yang didedikasikan untuk pertahanan Negara waktu itu, namun karena konflik berkepanjangan di istana dan terbunuhnya Kaisar Liu tanpa sepengetahuan rakyatnya, ia pun mengundurkan diri dari dunia kemiliteran Guang Wei dan menyelamatkan keturunan terkahir Kaisar Liu Pei yaitu Liu Hei,karena Hei adalah pewaris sah dari kekaisaran Guang Wei, maka Liu Hei pun di sembunyikan oleh Jendral Sun dan nantinya ia usahakan untuk menduduki Takhta Kekaisaran Guang Wei dengan harapan Bantuan dari Henry dan juga yang lainnya, itulah alasan dari Jendral Sun Xiu kenapa ia mengundurkan diri,dan hal ini masih ia rahasiakan kepada Zhao Xin yang notabene adalah murid terbaik dan ia sangat percaya, karena ia tidak mau adanya perpecahan dini di tubuh kemiliteran Guang Wei yang sudah terbentuk dengan ideologi yang ia bangun atas rasa kebersamaan dan juga kepercayaan antar satu kesatuan dan juga antar pasukan itu sendiri, dan biarkan waktu sendiri yang menjawab.

            Bersamaan dengan pertemuan ini juga mulai adanya sedikit hubungan internal secara tak langsung dengan militer Guang Wei yang dipimpin oleh Jendral Zhao Xin yang sebagai murid dari Jendral Sun Xiu,di tempat lain pelarian Simont Cauvalex ke daerah Grandia dimulai bersama dengan Dannis,sang sipir muda dan pengagum dari Simont Cauvalex sendiri,mereka sudah keluar dari daerah ibukota dan menuju ke daerah timur,yaitu ke daerah Grandia Federations langsung menuju pelabuhan Valencienes, bersembunyi disana untuk sementara waktu untuk menghindari kejaran dan buruan dari Holy Kingdoms of Sarzonia atas perintah dari Emperor Lucas sendiri mencari sang boronan yaitu Jendral Simont Cauvalex. Dengan banyaknya invasi yang dilakukan oleh Sarzonia itu sendiri,banyak Negara yang memaksakan mobilitas tingkat tinggi antara lain Sauronix Republic, Varium Republic, Romanov Empire, Grandia Federations, New Rhienes Confederations, Joseon Empire, Yamato Theocracy, dan juga Federasi-Federasi kepulauan di selatan yang di sebut The Southern Corporation Islands yang takut akan di serang oleh Holy Kingdoms of Sarzonia secara mendadak.

Teror, kengerian, tekanan dan juga rasa takut yang di sebarkan oleh Sarzonia melalui banyaknya serangan-serangan tersebut,bahkan terror-teror tersebut malah sudah menjadi-jadi didaerah yang menjadi perbatasan langsung dengan Sarzonia itu sendiri. Henry untuk sementara merundingkan apa yang di sarankan oleh Jendral Zhao tadi dengan yang lainnya,apakah ia harus menemui Mathias ataukah tidak sama sekali,tetapi akan reputasi nya yang sudah tersebar dimana-mana, Henry seharusnya menemui Mathias di ibukota Guang Wei, yaitu kota Lou Sang yang berada di provinsi Ji Zhou,daerah dengan keadaan alam yang sangat mengagumkan di kelilingi gunung-gunung dan juga daerah sungai T’sang Tze dan sungai Yu, lalu dengan keadaan ekonomi yang sangat maju dan perputaran ekonomi yang cepat di masyakarat,karena di topang kedua sungai tersebut lalu juga penghasilan dari kerajinan-kerajinan keramik dan juga sutra. Kesepakatan bersama pun akhirnya menemui jawabannya untuk menemui Mathias Falkenberg di Lou Sang atas saran yang telah di berikan oleh Jendral Zhao,guna menghalau kekuatan dari Sarzonia ini, Henry pun melakukan mobilitas terhadap Liberations Army dengan melakukan perekrutan dan pelatihan Militer di bawah komando Sun Xiu dengan basis awal di Kusagawa.

            Henry pun melakukan persiapan menuju ke Lou Sang tanpa tergesa-gesa, dengan bersama Jendral Sun, Koutaro dan Zhou Xin sendiri. Koutaro diminta oleh Kosamori untuk menemani dan melindungi Henry, namun Suatu keanehan Jendral Sun mau ikut ke Lou Sang,yang ia sendiri diketahui sudah menjadi buronan dari Guang Wei atas tuduhan memberontak kepada sang kaisar yang sekarang memerintah,namun apapun yang terjadi Jendral Sun bersedia menerima konsekuensi apapun yang akan terjadi nanti, ia pun menitipkan Liu kepada Kosamori selaku pemimpin basis Liberations Army di Kusagawa. Besoknya setelah persiapan selesai menujulah mereka ke Kota Lou Sang, ibu kota dari Kekaisaran Guang Wei.

            Disana sudah menunggu sang taktikan jenius,keturunan keluarga Falkenberg dengan reputasi keluarga merekanya yang sangat melegenda di setiap generasinya masing-masing, karena keluarga Falkenberg lah sudah 3 generasi aman dan tentram tanpa ada perang berkecamuk dengan dahsyatnya di Exterenian World. Namun sekarang dengan ambisi yang di usung oleh sang Kaisar Sarzonia ini, perang besar di Exterenian Worlds bakal terjadi lagi dalih-dalih ingin menyatukan seluruh Exterenian Worlds di bawah bendera Kekaisaran Sarzonia,hal ini lantas membuat ketegangan di sekian banyak Negara yang sudah dalam fase keadaan damai dan menghindari pertumpahan darah. Pertempuran Grasshopers adalah awal dari segala bentuk penyerangan dan invasi yang dilakukan oleh Sarzonia terhadap Negara-negara sekitarnya termasuk Kekaisaran Guang Wei, Republik Varium, Federasi Grandia dan juga Kepulauan Nusantara yang letaknya di selatan Sarzonia.

            Semenjak pertempuran Grasshopers ini banyak merubah takdir seseorang,membalikan keadaan namun juga meluruskan sejarah Exterenian Worlds itu sendiri,walaupun kemenangan berada di pihak Republik Varium,hal tersebut membuat keadaan kedua Negara ini menjadi semakin panas,apa lagi setelah penunjukan jendral baru oleh Kaisar Lucas menggantikan Simont yang kalah dalam pertempuran tersebut,Jendral baru tersebut adalah Xavier Gawain. Gawain adalah Jendral dengan reputasi berdarah di setiap pertempuran yang ia pimpin sendiri, ia adalah komandan pasukan inti di Quantumaebel. Gawain juga seorang ahli strategi perang yang frontal,tanpa menghiraukan kerugian material yang akan di terima akan musuhnya tersebut dan ia juga sangat angkuh,susah di atur dan kejam. Kembali ke Henry dan persiapannya menuju ibukota Kekaisaran Guang Wei yaitu kota Lou Sang, perjalanan pun dimulai besok harinya bersama Jendral Sun, Jendral Zhou dan Koutaro yang diminta langsung oleh Kosamori untuk menemani dan melindungi Henry menuju kota Lou Sang. Perjalanan yang akan menempuh jarak 3 Hari ini melewati daerah Stuck Forest daerah Sarzonia dan juga menyeberangi melewati Sungai Jiang di pelabuhan kota Bei Ping sebelum menuju kota Lou Sang yang jaraknya 40 Km lagi kearah Barat, mereka pun melanjutkan perjalanan ke kota Lou Sang, namun mereka ternyata ada yang mengawasi dan mengikuti dari kejauhan, tanpa ada rasa curiga Henry dan lainnya melanjutkan perjalanan ke kota Lou Sang.

            Di tengah perjalanan menuju kota Lou Sang,Henry merasa ada yang mengikuti mereka semenjak turun di kota Bei Ping, Henry mulai curiga bahwa ada yang mengawasi mereka dari kejauhan. Karena rasa curiga ini Henry berbicara dengan suara pelan “Lebih baik kita berhenti sebentar,aku rasa ada yang mengikuti kita semenjak turun di kota Bei Ping tadi!” lalu di Tanya oleh Jendral Zhao “ Aku rasapun begitu,benar-benar mencurigakan akan hawa yang kurasakan ini “ . dengan segera Henry berlari dan menuju arah belakang menghunuskan pedangnya dengan cepat, tanpa ada persiapan dari sang mata-mata, ia sangat terkejut akan apa yang sedang terjadi,tunggang langgang lari namun ia malah terjatuh sendiri, lalu Henry pun menangkapnya,tanpa di duga-duga ternyata seorang wanita, lalu Henry pun bertanya kepada si Wanita ini “hey siapa namamu?” di jawablah oleh si wanita ini dengan nada emosi “ini bukan urusanmu untuk tahu namaku!!” lalu Koutaro pun bertanya kepada Henry “Apakah dia perlu di ikat dulu sebelum kita menuju kota Lou Sang dan kita Interogasi lebih lanjut?” dan jawab Henry “ Baiklah kita bawa dia ke Lou Sang dan mencari penginapan di sana.” Dan si wanita ini dibawa ke kota Lou Sang oleh Henry dan Lainnya dalam keadaan terikat tangan bukan sebagai sandera tetapi sebagai seorang yang patut dicurigai oleh mereka. Namun disisi lain ternyata ada yang lebih berbahaya ketimbang sang wanita ini, mereka adalah Assasin sewaan dari Red Fractions of New Rhienes Confederations, nama mereka adalah Juan Martin Del Potro atau yang dikenal dengan julukan Desperado dan Jin Suzuki yang dikenal sebagai Shadow Killers. Tujuan mereka adalah untuk membunuh Jendral Zhao Xin yang notabene pernah mengalahkan invasi besar-besaran ke Guang Wei pada 10 tahun yang lalu dan menjadi dendam tersendiri bagi Red Fractions of New Rheines Confederations yang di isi oleh orang-orang tua mantan pejabat Rheines Kingdoms yang dibubarkan kerajaannya, karena kegagalan sang Raja dalam memerintah Negara tersebut pada 8 tahun yang lalu,saingan mereka adalah orang-orang moderate dan yang memegang tampuk konfederasi Rhienes secara keseluruhan dan bertujuan untuk memakmurkan rakyat, dan alasan apalagi yang menyebabkan Red Fractions berani menyewa orang-orang berbahaya seperti Del Potro dan juga Jin ini yang mempunyai Reputasi menakutkan. Zhao Xin masih di anggap sebagi Jendral Perang yang berbahaya oleh Red Fractions demi tujuan mereka yaitu membangun kembali Rhienes Kingdom dan menaikan tahta sang putera mahkota yaitu Kevin Fernandez. Namun dalam keadaan sebenarnya inilah, bahwa di Guang Wei sendiri terjadi konflik yang sangat pelik namun sangat tertutup kepada rakyatnya sendiri, dengan adanya provokasi dan desas-desus bahwa Kaisar sekarang adalah hasil dari cara yang sangat tidak sah, yaitu membunuh sang kaisar Liu,dengan meracunnya. Mengenai hal ini yang mengetahui Cuma Jendral Sun Xiu yang sekarang sangat dicari oleh militer Guang Wei yg terpengaruh atas hadiah untuk menangkap juga membunuh sang Jendral tua ini. Di pihak lainpun, sangat kuat dorongan provokasi menurunkan kaisar Guang Wei di provinsi Yi Zhuan yang terletak sebelah barat kota Lou Sang.

            Kembali ke Lou Sang di mana Henry dan juga Koutaro mulai membawa wanita yang masih merahasiakan namanya ini. Dengan terpaksa Henry menggunakan cara terakhir yaitu dengan kekerasan supaya memaksa menyebutkan nama dan alasannya membuntui mereka semenjak dari pelabuhan dan menuju kota Lou Sang. Namun di tentang oleh Sun Xiu selaku orang yang bertanggung jawab dalam misi ini dan berkata “Aku tidak setuju menggunakan kekerasan untuk saat sekarang, lebih baik kita tunggu saja bagaimana reaksi dia ? apakah ini lebih dari pada kita menggunakan kekerasan?”. Dan tak lama kemudian yang lainpun menyetujui apa yang di sarankan oleh Jendral Sun. Diluar penginapan tampak Jin dan Potro mulai bereaksi dan melakukan sedikit pengamatan terhadap Henry dan lainnya untuk membunuh Sun Xiu juga yang lainnya atas bayaran dari Red Fractions of New Rhienes Federations. Tujuan utama membunuh jendral Sun Xiu dengan alasan yang sangat sederhana, ia telah merusak tatanan pemerintahan Rhienes Empire pada 30 Tahun yang lalu, untuk itu Red Fractions atau garis keras nya politisi New Rhienes yang sekarang berbentuk Federasi menjadi gelabakan mendengar bahwa Sun Xiu telah kembali dan berpikir akan mengancam stabilitas politik New Rhienes yang mereka bangun kembali demi kekaisaran Rhienes ini, berseberangan dengan Blue Fractions atau fraksi biru yang di isi oleh orang-orang moderat dan lebih muda juga untuk kepentingan rakyat semata.

Dan tiba dimana kesempatan membunuh itu tiba saat Jendral Sun Xiu keluar dari penginapan bersama Zhao Xin, sontak saja pecah perkelahian yang menghasilkan kegaduhan kota dimana secara mendadak dengan Scattre-nya Del Potro mulai menyerang Sun Xiu dari depan secara frontal, namun tak di sangka dengan sigap dan tangkas sang Jendral Muda Zhao Xin melindungi gurunya dengan menahan tebasan pedangnya Del Potro, mendengar keributan terjadi di depan penginapanpun, sontak Henry dan Koutaro pun bergegas keluar penginapan, namun mereka sudah di hadang oleh Jin Suzuki, dengan sangat cepat Jin menyerang mereka berdua dengan menggunakan katana-nya secara mendadak dari arah depan dan dengan sigapnya Zhao Xin dapat menahan serangan Jin yang mendadak tersebut, dengan sigapnya Zhao Xin pun memutarkan badan sembari menyerang Jin dengan pedangnya namun Jin berhasil menghindari serangan dadakan dari Zhao Xin, dengan tebasannya tersebut tanpa di duga ternyata Henry dan Koutaro turun dari lantai atas ikut kedalam pertarungan yang awalnya tidak seimbang ini.

Henry pun berteriak kepada Jendral Zhao Xin  “ HEY ADA APA INI? KENAPA ADA 2 DUA ORANG YANG MENYERANG KALIAN? ” , di sahut oleh Jendral Zhao Xin, “ Aku sendiri tidak tahu, kenapa kami malah di serang secara mendadak begini.” Dalam keadaan memanas seperti inilah kembali berteriak sang Assassin ini kepada semuanya di tengah sibuknya Kota Lou Sang sehingga menimbulkan kegaduhan luar biasa dengan sengitnya pertarungan yang terjadi di tengah kota ini. Membuat geger banyak orang, sehingga memicu keributan yang memanggil pihak keamanan kota Lou Sang sendiri, dipimpimpin oleh Bo Zhang Chin, seorang perwira polisi berpangkat kolonel yang selalu sigap apabila terjadi sesuatu di kota Lou Sang dan orang yang sangat ramah terhadap masyarakat, karena kota terasa tenang karena kepemimpinan keamanan kepolisian dari Bo Zhang ini, wargapun juga merasa aman, segeralah dia bergegas ke tempat penginapan di mana terjadi perkelahian hebat tersebut.

Bo Zhang Chin dengan cepat nya datang ke tempat tersebut dan mengkagetkan Zhao Xin “Kolonel Bo…” dengan berteriak dari jendral muda ini kepada sang pemimpin kepolisian kota Lou Sang, langsung saja Del Potro dan Jin seperti terkepung dari dua arah. Disisi satu ada Henry, Koutaro dan Jendral Zhao Xin lalu disisi satunya ada Kolonel Bo dan pasukannya, namun Kolonel Bo menyuruh pasukannya untuk bersiaga dan tidak menyerang Jin juga Del Potro, karena dia tau bahwa dua orang yang sedang mereka hadapi ini bukan orang sembarangan. Kolonel Bo merasakan hawa pembunuh yang sangat kuat dari Jin dan Del Potro.

Pertarungan masih berlanjut didepan penginapan kota Lou Sang ini, Kolonel Bo mengluarkan Bo Staff nya untuk membantu Henry dan kawan-kawan yang kewalahan menghadapi perlawanan dari Jin dan Del Potro, serangan colonel Bo mengenai punggu dari Del Potro namun karena memakai baju jirah dia tidak merasa kesakitan.
“Jin……. “ teriak dari Del Potro kepada Jin Suzuki, dan Jin pun mengangguk dan berkata “Baiklah..”, sontak saja serangan mereka semakin membabi-buta terhadap Henry dan kawan-kawan. Memancing kedatangan pasukan kekaisaaran Guang Wei lah akibat pertarungan yang sudah membuat gaduh seluruh kota Lou Sang.

“Habisi Mereka Jin, ini tugas yang sudah diberikan oleh atasan kita..” teriak Del Potro, langsung saja pertarungan ditengah kota ini menjadi semakin liar terdengar suara pedang yang saling beradu dengan indahnya, diterangi oleh panasnya sang matahari siang, beradu kekuatan. Sementara itu disisi lain, kerajaan-kerajaan di kepulauan selatan mulai gencar melakukan dalam memperkuat basis mereka, termasuk yang terpenting yaitu Bandarmasih, Jayakarta, Melaka dan Penang selaku kota dagang terkuat di kepulauan selatan.

“Heii Potro langsung saja…” teriak Jin memberikan arahan kepada Del Potro untuk menghabisi Henry dan yang lainnya, sontak saja serangan keduanya semakin gencar menyerang titik vital. Kolonel Bo yang tidak mau kalahpun menangkisnya tanpa mengindahkan luka yang diberikan oleh Del Potro dengan serangan kuatnya untuk menghindari cedera pada bagian lainnya.
“Kolonel Boooo… apakah kau baik-baik saja?” teriak Jendral Zhao.
“Ia aku baik-baik saja Zhao, utamakan keselamatan Guru dan anak muda itu” sahut Kolonel Bo sembari menunjuk kearah Henry.
“Baiklah Bo..” dengan cegatan Jendral Zhao menahan serangan membabi buta dari Del Potro guna menyelamatkan Henry dan Jendral Sun Xiu dari upaya pembunuhan dipertarungan tersebut.

Sementara Zhao menyelamatkan Henry dan Jendral Sun, Koutaro pun langsung berhadapan dengan Jin, karena gaya bertarung mereka hampir sama yaitu dari Negeri Yamato, sehingga sangat berimbang disetiap serangan yang mereka lancarkan satu sama lainnya, disisi lain pertarungan kelas berat antara Kolonel Bo dengan Del Potro juga tidak kalah sengitnya, jual beli serangan dengan kekuatan yang menjadi andalan keduanya tak terelakkan lagi.

Lalu kemudian, karena tak ada yang menjadi pemenang dan stamina mulai terkuras, maka Jin dan Del Potro pun terpaksa harus mundur, sembari berucap “Jin kita mundur, mereka petarung yang sangat kuat” dan Jin pun langsung berucap juga kepada Kolonel Bo dan Koutaro “kita akan bertemu kembali nanti anak muda”, sontak saja Koutaro menjawab “Sialan, Hei jangan kabur kalian”, dan Kolonel Bo langsung menahan Koutaro sembari memikirkan dalam hati bahwa para petarung misterius tersebut sangat kuat dan berbahaya apabila kembali menyerang Henry dan Jendral Sun di lain waktu.

Tak lama kemudian setelah pertarungan dengan para pembunuh bayaran yang masih misterius tersebubut, Henry dan yang lainnya menuju ke penginapan yang sudah mereka sewa sebelumnya.
Didalam kamar penginapan mereka mulai membicarakan tentang kekacauan di Guang Wei yang telah dalam keadaan genting, karena kaisar yang sedang berkuasa ini sering menghamburkan uang negara, belum lagi para pejabat pemerintahan yang korupsi dimana-mana.

Hal ini menjadi pembicaraan yang rumit, dikarenakan tidak banyak yang berani menentang kaisar ini, perundangan yang terlalu ketat dan kejam memaksa rakyat untuk membayar upeti kepada kerajaan dan juga tentang perundangan bagi siapa yang melawan Kaisar akan dihukum mati, oleh sebab itu banyak rakyat Guang Wei dalam kemiskinan dan melarat, menjadi pemandangan yang wajar dengan perundangan yang terlalu kejam tersebut.

Dari sekian lama pembicaraan ini, sontak saja baik dari Jendral Zhao Xin dan Kolonel Bo sendiri sudah merasakan semenjak mereka belum menjadi pemimpin pasukan dan kepala keamanan ibu kota, Jendral Sun hanya tersenyum sipu melihat para anak muda bersemangat ini untuk berani mengubah kesenjangan dengan jurang yang sangat dalam ini.

Setelah perbincangan antara Jendral Zhao dan Kolonel Bo sendiri, mereka mulai terbawa emosi melihat penderitaan rakyat Guang Wei. Tak tega rasanya keadaan rakyat dengan pajak kepada kaisar yang terlalu memanjakan dirinya. Guang Wei dalam keadaan yang sangat parah, krisis kepercayaan dari rakyat kepada kaisar, setalah kematian ayahnya Liu Hei, sang paman Liu Hei yaitu kaisar Fang Lin, juga betapa bencinya rakyat kepada permaisuri kaisar yaitu Xiang Mei yang suka menghamburkan uang negara demi kesenangannya dalam membeli perhiasan dan kesenangan nafsunya.

Sabtu, 19 November 2011

Tears Of Heaven 5

Chapter 5
People’s Hope for Freedoms

            Setelah apa yang di katakan oleh Henry tersebut,ia pun mulai bersiap-siap untuk menuju kota Junghunh yang sudah disarankan oleh Ubstrum sebelumnya,bahwa di sana adalah kota yang bebas dan berdiri sendiri sebagai Freetown of Liberations,Junghunh menjadi kota yang bebas dari cengkraman Sarzonia pada saat perang 7 tahun antara Dust Mercenary dan Kekaisairan Sarzonia,yang saat itu di pimpin oleh Kaisar Frederich. Hingga saatnya sekarang Junghunh menjadi bebas dan juga sebagai kota perdagangan yang terkenal,selain itu kota Junghunh juga terkenal dengan para Mercenary nya (pasukan bayaran) diantaranya adalah Divisi 15th dibawah pimpinan Cevirus Kid dan Divisi 13th arahan Gerry Hoftman. Divisi 13 dan juga Divisi 15 adalah Divisi para tentara bayaran yang sangat di takuti,disegani dan juga yang paling terkenal akan reputasi setiap kerja mereka,banyak sekali para pejabat penting yang menginginkan baik untuk kerja sebagai pengawal khusus saat berkunjung ke daerah lain ataupun sebagai tentara bayaran yang bertugas sebagai alat perang yang bertindak dalam kekuasaan lebih,seperti memimpin suatu pasukan besar dan juga untuk membunuh seseorang yang mereka anggap bahaya. Semua itu dilakukan demi uang dan juga kejayaan Dust Mercenary sendiri,tetapi ada yang sangat membedakan antara Divisi 13 dan Divisi 15,baik dari kepemimpinan maupun para anggotanya. Cerita berlanjut kepada kelompok baru yang disebut Liberations Army dibawah kepemimpinan Henry dan dideklarasikan di Kusagawa Village sebagai basis awal berdirinya kelompok pembebasan ini.

            Bermula dari sinilah nanti akan lahirnya yang di sebut dengan “Liberations Army”,Henry yang di tunjuk sebagai pemimpin oleh teman-temannya dan juga oleh para pengikut Kosamori Azai. Dari desa Kusagawa ini,Henry merekrut Kosamori yang tekenal sebagai Ahli pembuat senjata No.1 di Exterenian World,lalu ada lagi yang bernama Nogami Koutaro seorang samurai muda yang di latih oleh ahli pedang samurai terhebat di Kusagawa yaitu Musashibu Inui,selain ahli dalam menggunakan pedang ia juga ahli dalam memanah. Alasan Nogami bergabung adalah karena keluarga dia terbunuh oleh pasukan Sarzonia pada saaat invasi ke Negara Yamato, untuk itulah dia ingin melakukan balas dendam terhadap Sarzonia. Rencana awal dari Henry adalah mengadakan kontak dengan Republik Sauronix,Republik Varium,Reztaria Kingdoms,New Rheines Confederations dan juga Grandia Pirates juga kekuatan-kekuatan politik yang bakal berkembang secara spartial dan juga frontal mendadak. Dianggap kekuatan Liberations Army belum seberapa, Henry di sarankan oleh oleh Kosamori untuk melakukan perekrutan anggota-anggota baru untuk memperkuat kekuatan Liberations Army termasuk dalam berbagai hal,yaitu Militer,Ahli-ahli dalam bidang pengobatan,instruktur dojo,ahli kartografi,ahli-ahli dalam bidang perkapalan dan juga lainnya. Namun,disisi lainnya Henry juga perlu mengadakan hubungan dengan ras-ras selainnya ras manusia,seperti Elf,Dwarf,Hobbits,Kobold,Nay-Kobold dan juga para Ras yang lainnya,Karena semua Ras berhubungan penting dengan setiap wilayah yang ada di Exterenian Worlds,lalu mengadakan aliansi terhadap mereka semua,tanpa merendahkan semua rasa apalagi melecehkan ras tertentu,mungkin dapat menyebabkan permusuhan yang sangat kuat di hati orang-orang ataupun golongan tertentu yang merasa di jauhi dan di remehkan,oleh karena itu Henry memutuskan untuk mengadakan hubungan dengan ras lain juga Negara-negara demi melakukan perlawanan terhadap Sarzonia yang sekarang sudah berubah sangat drastis dibandingkan dengan saat dipimpin oleh Kaisar terdahulu yaitu Kaisar Avalon. Karena mempunyai hak atas wilayah mereka itu sendiri !. Dan tidak mudah untuk menggabungkan semua Ras dan Fraksi yang ada di “Exterenian World”, Pasti ada setiap masalah yang berbeda karena saling berselisih paham pada pemikiran setiap golongan Ras dan Fraksi, Seperti masalahnya Kobold dengan Nay-Kobold dan juga pada pemimpin setiap wilayahdan apakah Henry mampu menyatukan semuanya? Karena ini adalah tantangan tersendiri bagi dirinya! Dan apakah Henry benar-benar mempunyai sifat kepemimpinan dan disinilah akan di uji kemampuan Henry dalam mengatasi masalah yang ada, yang disebabkan perbedaan!

            Dipihak lain,King Lucas sebelum sesudah dia membunuh ayahnya,dia telah berangan-angan untuk mengusai seluruh Exterenian World dan berada dibawah kekuasaan Holy Kingdom of Sarzonia. Dan semua orang takut akan kekejaman King Lucas yang sekarang naik tahta di Kekaisaran Sarzonia ini,karena kekejamannya itulah banyak rakyat takut dan tunduk pada dirinya. Pertama – tama dia sudah menyerang daerah utara Republik Sauronix di bawah pimpinan Simont Cauvalex dan juga menyerang daerah yang dibilang sangat berbahaya di timur yaitu kekuasaan para bajak laut Grandia dibawah pimpinan Capt.Peter Roseville dan para kru bajak lautnya yang sangat terkenal akan kekejamannya dalam menjarah setiap kapal pedangang kaya yang melewati daerah laut Deanis, menurut kabar yang beredar didaerah Grandia,bahwa Kapten Peter adalah seorang yang dermawan akan hasil yang dia rampok dari para pedagang kaya dan membagikannya pada rakyat miskin di daerah Grandia Federations.

            Apapun yang terjadi setelah pertempuran hebat di Grasshopers itupun adalah cikal bakal akan terjadinya banyak perubahan pada sejarah ataupun akan merubah segalanya di Exterenian World,De Pierre sang kapten muda Republik Sauronix yang notabene seorang pemeran utama dalam pertempuran Grasshopers,mendapatkan promosi terhadap jabatannya di kalangan militer Sauronix sendiri yang jabatan awalnya adalah seorang Kapten pasukan Divisi Utara menjadi Kolonel pasukan Northern Border Republik Sauronix yang berbatasan dengan Holy Kingdom of Sarzonia. Di Sarzonia sendiri terjadi sesuatu yang tidak terduga, dimana Jendral Simont Cauvalex yang memimpin pasukan Sarzonia di perbatasan dengan Republik Sauronix pun berbeda jauh dengan apa yang didapat oleh sang kapten muda de Pierre,Simont yang dikenal sebagai Simont The Great malah tidak bisa mengalahkan pasukan dari Sauronix yang kalah jumlah tersebut,hal penarikan mundur pasukan yang dilakukan oleh Simont pun terdengar oleh Sang Kaisar baru Emperor Lucas,sang kaisarpun marah besar terhadap Simont dan akan menjatuhkan hukuman mati,karena menaklukan daerah selemah Sauronix saja tidak becus,Simont berusaha menjelaskan akan kejadian tersebut namun apa yang didengar oleh Lucas baginya  hanya omong kosng belaka,karena Lucas adalah orang yang tempramentalis dan selalu marah dan suka mengambil keputusan secara sepihak,Simont pun di jatuhi hukuman mati oleh Lucas sendiri, sontak saja bawahan Simont pun terkejut sekali terhadap apa yang mereka dengar,para bawahan Jendral Simont pun meminta permohonan kepada sang Kaisar untuk meringankan hukuman sang Jendral hebat ini.

            Besoknya dalam akan menajalankan hukuman tersebut ada seorang yang berusaha membantu sang Jendral untuk melarikan diri meninggalkan Sarzonia dan pindah ke daerah Grandia,dia adalah sang sipir penjara Dannis Lawyers yang dulunya adalah bawahn setia dari jendral Simont. Awalnya sang jendral tidak akan meninggalkan hukuman tersebu namun atas bujukan dari padanya sang sipir muda inilah Simont mulai memikirkan nasibnya sendiri,sore harinya Simont dan Dannis mulai mempersiapkan rencana untuk kabur dari padanya penjara istana di sebelah timur kota Quantumaebel,yaitu yang dikenal dengan penjara “Versail Prison” penjara para penjahat di Sarzonia yang terkenal kejam,sadis dan tak berkeperikemanusiaan. Simont di berikan pakaian sipir oleh Dannis untuk mengelabui para sipir lainnya,awalnya mereka dicurigai namun tidak lama kemudia mereka bisa menuju ruang depan dari padanya Versail ,ujian sebenarnya adalah disini! Apakah mereka bisa melewati Versail Prison dengan selamat dan apakah Simont dan Dannis benar-benar menuju ke daerah Grandia?

Kembali ke cerita Henry dan kawan-kawan,secara sudah dipikirkan secara matang oleh Henry tentang perlawanan terhadap Holy Kingdom of Sarzonia,disini sudah mulai terbentuk cikal bakal daripadanya Liberation Army dengan dukungan awal para penduduk desa Kusagawa,termasuk Kusamori dan Koutaro juga teman-teman perjalanan Henry yaitu Andreaz dan Gitea,Ubstrum masih belum bisa menentukan apakah ia akan mengikuti Henry dan kawan-kawan atau kembali ke Southern Mercenary di Junghunh City. Sebelum benar-benar menuju Junghunh City dengan persiapan yang matang akan perjalanan mereka sendiripun,atas saran dari Kosamori pun,Henry disuruh untuk mengeksplorasi daerah-daerah sekitar merekrut orang-orang yang kontra akan kegilaan yang di lakukan Sarzonia sekarang berada dibawah kendali kaisar gila kekuasaan dan gila akan segalanya di Exterenian World ini,yaitu Lucas. Tujuan yang disarankan Kosamori adalah Ming Chia Village yang berada di Timur Kusagawa di daerah Guang Wei dan Riverdam City di daerah New Rhienes Confederations,Riverdam kota perdagangan sungai terbesar ke-2 setelah Santardian Port di New Rhienes Confederations. Wajah garang ditunjukan amarah Andreaz,dengan kembalinya bertengkar ia dengan Gitea sendiri memicu suasana hangat menggila di Kusagawa. Hal sepele yang selalu dibesar-besarkan oleh mereka berdua benar-benar aroma cinta yang kekanak-kanakan,yang lain selalu tertawa melihat kejadian-kejadian yang dilakukan oleh Andreaz dan Gitea,Henry dan yang lainnya pun sampai terpingkal-pingkal tertawa karena yang di perebutkan hanya makanan dan juga tempat duduk padahal mereka sudah dewasa,dan masih sempat-sempat nya saja bertengkar akan makanan.


Kembali ke pokok cerita kita,Henry mempersiapkan diri menuju antara kedua tempat yang disarankan oleh Kosamori,ia memilih lebih dahulu menuju Ming Chia Village,dengan alasan yang terdekat dahulu baru ia menuju ke Riverdam sebagai bisa dibilang banyak hal yang lebih bermanfaat untuk menuju Riverdam dan bisa mengumpulkan perlengkapan pasukan yang ada sekarang yaitu 500 partisan dari Desa Kusagawa sendiri,karena persenjataan sekarang tergolong masih kurang. Henry menuju Ming Chia hanya mengajak Andreaz,Ubstrum dan Koutaro,alasannya adalah ia mengkhawatirkan akan Gitea Dan Kosamori untuk tidak dicurigai nantinya oleh orang-orang suruhan Sarzonia yang memata-matai mereka. Secara matang Henry pun menuju Ming Chia Village, melewati daerah pinggiran Kusagawa dan menyusuri daerah sungai kecil dan hutan bamboo yang tidak terlalu lebat. Di tengah jalan mereka bertemu dengan seorang pemancing tua dipinggir sungai tersebut,ia bernama Sun Xiu. Sun Xiu bukan sekedar seorang masyarakat biasa saja atau seorang pemancing tua yang hanya menghabiskan waktu dengan memancing,tetapi dia hanya menyembunyikan identitas aslinya yang seorang mantan jendral perang dari Guang Wei pada masa pemerintahan kaisar Huang Wu Di.

Awalnya Henry hanya bertanya kepada sang jendral tua ini,dimana didesa yang bernama Ming Chia tersebut kepada beliau,dengan santai Sun menjawab “Ming Chia ya khukhukhu tidak jauh dari sini mungkin sekitar 4 atau 5 Li*(Sekitar 4 – 5 KM) lagi ke Timur,kalian akan sampai di Ming Chia” jawab Sun dengan tertawa kecil. Mereka pun sedikit bingung dengan kelakuan orang tua ini, Henry pun berterima kasih kepada Jendral Sun dengan sedikit keheranan tadi atas cara menjawab sang kakek ini yang agak sedikit aneh. Setelah mengetahui di mana letak desa tersebut,maka mereka pun segera bergegas dengan cepat menuju Ming Chia,karena hari sudah terik panas matahari yang menyengat kekulit. Tak lama berselang sampailah di desa Ming Chia tanpa ada hambatan selain dari keanehan dari sang kakek tua tadi. Di Ming Chia,Henry dan lainnya menuju ke penginapan yang terletak tepat di depan pintu gerbang desa. Setelah beristirahat sebentar,mereka dengan rencana awal untuk melakukan aliansi dengan para penduduk Ming Chia yang kebetulan adalah daerah yang sangat strategis dalam melebarkan pengaruh akan Liberation Army yang baru saja dibentuk sebelumnya. Henry memulai dengan langkah awal yaitu dengan mendatangi kekediaman kepala desa Ming Chia yang bernama Liang Zu,dari informasi yang beredar dari masyarakat bahwa Liang Zu sendiri adalah seorang dari keturunan Sarzonia Selatan otomatis Liang sendiri lebih memilih Sarzonia untuk di support ketimbang Liberations Army pimpinan Henry.


Tak lama berselang sampailah mereka di kediaman Liang Zu. Kediaman Liang Zu sendiri sangatlah megah apabila dibandingkan dengan keadaan desa yang sangat miskin dan kumuh. Banyak pikiran negative bermunculan dari kepala Henry,karena sangat jauh kesetimbangan antara kediaman Liang dengan keadaan yang ada di desa. Sangatlah disayangkan apabila hanya untuk memperkaya diri sendiri sebagai seorang pemimpin yang menarik pajak tinggi terhadap penduduk desa yang sangatlah miskin. Permasalahan utama penduduk desa adalah beban terhadap pajak yang di bebankan terhadap mereka. Sesampainya di sana,mereka melihat banyak nya orang mendatangi kediaman Liang. Hal ini lantas membuat Henry dan kawan-kawan menjadi bingung kenapa banyak sekali penduduk desa berada di depan rumah Liang Zu sang kepala desa Ming Chia. Terlihat akan seorang pemuda yang berbadan tinggi dan tegap di depan kerumunan para penduduk seraya berteriak kencang “HEI KAU TUA BANGKA LIANG ZU,KELUAR! MANA NYALIMU BERANINYA MENINDAS RAKYAT KECIL DENGAN MEMBEBANKAN PAJAK YANG SANGAT BESAR KEPADA MEREKA?” begitulah sang pemuda tegap ini berteriak di depan rumah Liang Zu,pemuda itu bernama Liu Hei dan biasa di panggil Liu. Tak lama berselang keluar para penjaga Liang Zu, dan membalas teriakan dari Liu tadi “ siapa yang berteriak tadi hah!?” dengan nada kasar dari pimpinan para penjaga, dengan suara lantang di jawablah oleh Liu “ aku yang tadi berteriak,kenapa ada masalah dengan keluhan ku?” serunya.

Mendadak saja Henry menuju ke barisan terdepan kerumunan massa ini,karena juga makin peliknya keadaan yang terjadi di depan rumah kepala desa Liang. Liu pun semakin menjadi-jadi dengan mengobarkan semangat dengan kata-katanya yang sedikit menghasut namun juga berbau fakta tentang keadaan desa Ming Chia ini. Para pengawal Liang Zu pun juga mulai kewalahan akan bendungan massa yang berdemonstrasi di depan rumah Liang Zu. Henry berhasil menuju ke barisan terdepan dari kerumunan massa ini, lalu ia meliat Liu yang berteriak-teriak membakar semangat para warga. Di barisan terdepan ini terjadi saling dorong antara massa pendemo dengan para pengawal Liang Zu, disini juga Henry mencoba untuk meredakan suasana yang sangat panas ini, berdiri di tengah-tengah antara Liu dan massa pendemo dengan para penjaga rumah Liang Zu yang jumlahnya tidak kalah banyak, Henry pun mulai berbicara kepada pemimpin Pengawal dan juga kepada Liu untuk melakukan negosiasi , secara umur Liu yang masih muda,penuh semangat tapi ia juga masih labil dalam mengendalikan emosi dan juga ceroboh dalam mengambil keputusan,Henry mulai mendekat kepada Liu dengan hati was-was bagaimana dengan keadaan pemuda ini secara dekat. Setelah mendekat dan melihat langsung dengan orang yang bernama Liu Hei ini. Orasi yang menjadi-jadi semakin membakar semangat para warga desa yang menginginkan sang kepala desa yang lalim ini keluar dari rumahnya, tak lama berselang keluarlah kepala desa ini,si tua Liang Zu yang disebut-sebut lalim dan tak adil dalam memimpin juga serakah untuk membuat dirinya sendiri kaya raya,namun rakyat menjadi sengsara akan beban pajak-pajak yang tinggi dicanangkan oleh Liang Zu.

Sebagaimana adanya pun langsung sontak saja Liu pun meloncat dan melawan para pengawal Liang Zu yang mencoba menghalanginya dengan Tonfa nya,perkelahianpun tak terelakan lagi di depan rumah Liang Zu, 1 lawan 15 memang dilihat sangat berat sebelah tapi dalam perkelahian ini Liu seorang pun sudah mampu melawannya,tapi yang namanya Henry sebagai seorang yang melawan akan kebiadaban tak mungkin berdiam diri saja, langsung saja ia ikut berkelahi melawan para pengawal Liang Zu dihadapan mata sang kepala desa ini. Ia sangat terkejut akan kejadian yang tak pernah terjadi selama ia memimpin ada yang berani melawannya. Didalam kejadian ini pun ia mulai merasakan adanya perogalakan yang sangat panas di desa untuk membuat dia turun dari jabatannya,di kejauhan Sun Xiu pun dating untuk menyaksikan apa yang terjadi di desa,ia sudah tahu bahwa muridnya tersebut memang susah untuk diatur,semangat muda dan juga emosi yang masih labil membuat Liu susah di atur oleh Jendral Sun sendiri, dalam hatipun ia berkata “dasar anak muda hahahahahaha semangat muda yang sangat membara Liu….” Lalu ia pun tersenyum kecil melihat kelakuan dari Liu dan juga Henry yang ikut-ikutan berkelahi, Andreaz dan Koutaro tidak mau ketinggalan merekapun ikut-ikutan juga berkelahi,semakin seru saja karena Liang Zu pun semakin gusar dan memanggil banyak anak buahnya  yang lain dan semakin seru saja. Jurus-jurus pun saling bergantian menyerang satu dengan lain,sampai-sampai Henry menikmati perkelahian ini demi kebaikan semua orang dan juga demi kebenaran,ia pun tak sungkar ikut berkelahi.


Tak lama setelah perkelahian ini berlangsung,Liang naik pitam dan terjun kedalam perkelahian yang sedang berlangsung secara frontal dan menegangkan banyak para partisan yang tidak berani mendekat,takut-takut mereka kena imbas akan perkelahian tersebut. Melihat akan ketakutan para warga desa tersebut,Ubstrum yang tidak ikut campur dalam perkelahian tersebut pun menjauhkan para warga dari sana,sehingga tidak terjadi luka-luka terhadap warga desa Ming Chia,akan tetapi karena kalah jumlah Henry,Liu juga Andreaz dan Koutaro pun mulai terlihat kelelahan akibat terlalu bersemangat, Henry berkata “Haaahhh……Haaahhhh…..Bukankah ini sangat menyenangkan tapii….haaaaaaaaatttttttt” Hnery mulai menangkis serangan dari para pengawal Liang Zu,di sahut oleh Liu “sebenarnya kau ini siapa? Argh….” Sambil menghindar dari serangan, disahut oleh Henry “Aku Henry…..dari Sarzonia tapi…….” Liu bertanya kembali “Tapi apa? Haaatttttttt” sembari menyerang para pengawal Liang, “Tapi aku seorang yang terbuang hahahaha…..” disahut Henry dengan nada merendah, Liu pun berkata “huh dasar…HEY AWASSSSSSSSSSSSSSSS!!!!!!!” Sabetan pedang dari pengawal Liang Zu hampir saja mengenai Henry dan di tangkis oleh jurus Tonfa nya Liu, Liu berkata lagi “sebaiknya kita mengalah saja hey kau yang bernama Henry dari Sarzonia? Demi keselamatan kita juga bagaimana? Ngahhh…..hahhh…..haahhh..” dengan nafas terengah-engah, Henry pun mengangguk saja lalu berteriak “Hey kalian berdua lebih baik kita mundur dulu sebelum semakin membesar dari pada ini?” lalu Andreaz dan Koutaro yang paham akan teriakan Henry pun mulai mundur.
Di perkelahian ini pun yang menyebabkan kericuhan besar di Ming Chia Village dalam beberapa waktu terakhir hanya seperti desa mati tanpa adanya keberanian dari para warga melawan sang kepala desa yang lalim tersebut,walaupun begitu inilah babak awal dari kebangkitan Ming Chia yang dulunya dikenal sebagai tempat lahirnya para Jendral-jendral dan Kesatria-kesatria tangguh Guang Wei.  Keprihatinan oleh Jendral Sun akan keadaan desa Ming Chia pun akhirnya terbayarkan,karena muridnya sendiri yang bergerak untuk melawan kekejaman sang pemimpin. Saat mereka dalam keadaan lari ada seseorang yang memanggil dari belakang “Hey kalian kesini ?” dengan suara tuanya seseorang yang misterius itu memanggil Henry dan kawan-kawan,setelah menengok kebelakang ternyata yang memanggil adalah kakek tua yang mereka temui di pinggir sungai yaitu Jendral Sun Xiu,Sontak saja Liu Hei pun terkejut melihat gurunya ada di kerumunan massa yang banyak ini dan di tempat yang begitu berbahaya begi beliau “Guru apa yang anda lakukan di sini?” seru Liu kepada Gurunya,lalu beliau menjawab dengan tenang “Hahahaha….aku hanya kebetulan lewat Liu,tak ku sangka ternyata kau sudah berkembang dengan pemikiran yang masih labil ini berani mengambil keputusan untuk melawan kebengisan seorang pemimpin seperti Liang Zu”,dengan agak sedikit heran akan bertemu dengan Jendral Sun pun,Akhirnya Henry bertanya langsung kepada sang Jendral tua ini “Kakek,apakah anda adalah guru darinya Liu? Dan kenapa anda begitu senang akan apa yang telah terjadi ini? Dan siapakah anda ini sebenarnya”,lalu sang Jendral tua ini menjawab “Tenang saja anak muda,aku akan menceritakan semua nanti! Lebih baik kita bergegas menjauhi para pengawal Liang Zu”,setelah mendengar perkataan jendral Sun pun Henry semakin bingung dan  semakin ingin tau siapakah lelaki tua ini dan apa yang ia lakukan ditengah kerumunan massa yang banyak ini,lalu ia tersenyum lepas akan kelakuan Liu yang menentang akan segala apa yang dilakukan oleh Liang Zu,alasan apakah yang ada dibalik semua kejadian Ming Chia ini dan apakah ada masalah pribadi baik dendam dan juga hasrat dalam diri Liu untuk melakukan perlawanan yang menurut hati nuraninya benar,hal tersebut sangat membuat Henry menjadi antusias untuk membantu Liu dan juga Gurunya Liu yaitu Jendral Sun yang Henry masih belum tahu-menahu identitas asli sang Jendral tua ini.

Di Kusagawa Village sendiri,datang utusan dari Guang Wei yang tahu akan keberadaan Henry dan kawan-kawan,diterima dengan baik oleh Kosamori sebagai perwakilan dari Liberations Army sendiri dan juga di damping oleh Gitea, alasan kedatangan utusan Guang Wei ke Kusagawa adalah untuk mengadakan kontak awal dengan Henry dan juga kawan-kawannya yang menurut kabar berita bahwa mereka melakukan perlawanan terhadap Sarzonia yang dipimpin oleh Lucas. Kosamori memberitahukan bahwa Henry masih dalam perjalanan ke Ming Chia untuk mengadakan kontak dengan daerah sekitar sekaligus untuk merekrut para Orang-orang berbakat dan juga yang sangat ahli dalam bidang masing-masing,setelah mendengar apa yang diberitahukan oleh Kosamori,utusan tersebut mulai berpikir seperti apakah orang yang bernama Henry ini. Utusan tersebut bukan sembarang orang,karena ia bernama Zhao Xin dan datang seorang diri untuk langsung menemui Henry Farchster. Zhao Xin adalah seorang Jendral besar Guang Wei Empire dan pimpinan pasukan besar Selatan Guang Wei yang berbasis di kota Wu Xan.

Apakah maksud dan tujuan dari Zhao Xin datang jauh-jauh dari Guang Wei ke Kusagawa demi menemui Henry,lalu di sisi lain di Ming Chia mereka pun di arahkan oleh Jendral Sun menuju tempat persembunyian yang terletak di luar desa. Sesampai di persembunyian tersebut,lalu Henry yang sangat antusias dan masih sangat ingin tahu siapa sang Guru Liu ini pun mulai bertanya kepada sang Jendral tua “Maaf,saya akan memperkenalkan diri, saya adalah Henry Farchster dari Kusagawa,perkenalkan ini adalah Andreaz,Ubstrum dan juga Koutaro kami semua dari Liberations Army”,lalu sang Jendral menjawab “hmmmm….Liberations Army? Apa itu?” Tanya sang Jendral Sun kepada Henry.”Liberations Army adalah kelompok militanhhnhnhoashoahshoas……..” jawab Andreaz dengan antusias yang memotong pembicaraan Henry dan Jendral Sun,tetapi mulutnya di tutup langsung oleh Henry,”Maaf atas kelancangan teman saya ini yang langsung tabrak dalam bicara” Andreaz yang terlihat sedikit kesal tapi masih bisa saja melawak”Bah kenapa Henry mulut langsung di tutupin,apa ada lalat ya yang mau masuk?” aku Andreaz sambil melawak,sontak saja yang ada disana langsung tertawa mendengar ocehan Andreaz,setelah itu lalu Henry pun bercerita tentang perjalanan mereka dari pelarian Sarzonia dan membantu Sauronix Republic saat pertempuran Grasshopper yang menjadi pembicaraan banyak orang sekarang,setelah itu sang Jendral pun mulai angkat bicara mengenai siapakah dia sebenarnya dan kenapa Liu melakukan perlawanan di Ming Chia,akhirnya di jelaskan kepada Henry dan kawan-kawan yaitu dia sebenarnya adalah Veteran dari Guang Wei sebagai Pimpinan 5 Jendral Harimau Guang Wei dan juga ia adalah instruktur Tombak dan juga ahli dalam peperangan Laut,ai sendiri adalah seorang pelarian dari Guang Wei karena menyelamatkan Liu,dan Liu sendiri adalah anak kaisar Guang Wei terdahulu yang dibuang oleh permaisuri Kaisar Guang Wei sekarang yaitu Xiang Mei,istri dari Kaisar Fang Lin yaitu adik sepupu dari ayah Liu Hei,yaitu Liu Pei dan ia seharusnya mewarisi tahta ayahnya yang direbut oleh pamannya sendiri,setelah pembicaraan tersebut ini,terkejutlah Henry atas cerita yang diterangkan oleh Jendral Sun,oleh karena itu ia pun mengajak untuk bergabung dengan Liberations Army ”Sudikah anda bergabung dengan kami,demi nama baik anda nanti?” ajak Henry kepada Jendral Sun,namun dijawab oleh Jendral ini “Hmmmm aku agak tertaik dengan kalian ini semua,tapi maukah kalian membantuku untuk menuju Guang Wei menghadap kepada ibunya Liu Hei di penjara,karena ada sesuatu yang sangat rahasia dan juga bisa kembali mengangkat nama baik Keluarga Liu sendiri,apakah kalian bersedia?”,Henry pun yang sangat antusias karena ia tertarik terhadap keahlian dari Jendral Sun ini dan juga Liu sebagai pewaris dah dari kekaisaran Guang Wei,tanpa alasan yang panjang lebarpun,mereka segera meninggalkan Ming Chia ini,walau sudah berbuat Onar yang mengganggu kestabilan kepemimpinan korup sang kepala desa,yaitu Liang Zu juga dengan segelintir keinginan dalam membebaskan tiap wilayah dari kekejaman sang pemimpin.

Dalam perjalanan ke Ming Chia ini,Henry bukan saja menemukan Aliansi yang tak berharga,tetapi ia merekrut orang-orang yang mempunyai tujuan yang sama dengan nya walau alasan yang berbeda jauh,demi Kekaisaran Guang Wei nanti,lalu pembersihan nama baik sang veteran perang Guang Wei,setelah meninggalkan Ming Chia Village dengan cepat,akhirnya mereka sampai di Kusagawa untuk menemui Kosamori dan juga menceritakan keadaan yang sedang terjadi di Ming Chia Village,setelah bergegas memasuki Desa Kusagawa pun,ia sangat terkejut melihat seseorang yang pernah ia temui saat masih menjadi tawanan Guang Wei pada saat perang di perbatasan Wu Han,bukan hanya Henry yang sangat terkejut akan kehadirannya itu,sang Jendral tua Sun Xin pun juga terkejut melihat muridnya dahulu saat menjadi instruktur di Guang Wei dan sekarang berdiri di hadapannya sebagai Jendral Selatan Guang Wei. Apa  maksud dan alasan Zhao Xin ini lalu apakah yang akan ia sampaikan pada Henry yang baru tiba dari Ming Chia dengan masih membawa tanda tanya besar terhadap Henry dan juga lainnya ini.


To Be Struggle of Lost Heroes oin Chapters 6th

Tears Of Heaven 4

Chapter 4
The Dream of Young Peoples

Sesampainya mereka di Kusagawa Village mereka segera menuju tempat kepala desa untuk menanyakan tentang keberadaan Kusamori yang menurut berita, Kosamori dapat membuat pedang yang dapat menghancurkan permata “Tears of The Heaven” tersebut, karena di dalam permata tersebut terdapat 5 elemen kehidupan yang saling berhubungan satu dengan lainnya yaitu Api,Cahaya,Air,Tanah dan Udara karena 5 elemen menjadi bagian penting dalam mengendalikan permata tersebut. Karena kekuataannya yang sangat dahsyat apabila 2 element saja bergabung dapat menghasilkan kekuatan yang sungguh dahsyat dan dapat menghancurkan sebuah gunung, oleh karena itu Henry dan kawan-kawan disini berusaha mengajak Kusamori untuk bergabung dengan Henry juga yang lainnya untuk menghadapi kekejaman dari Holy Kingdom of Sarzonia.

            Henry yang sudah ditakdirkan untuk memiliki permata tersebut tidak ragu-ragu lagi untuk mempelajari dan menguasai kekuatan dari “Tears of The Heaven” itu. Saat hari beranjak malam, Henry pun menginap di penginapan desa yang tidak jauh dari rumah Kusamori dan saat malam tiba tanpa diduga-duga datanglah secara mendadak seorang wanita yang bernama Saintly Vexia hal ini membuat Henry terkejut sampai-sampai Henry mengarahkan pedangnya kepada Vexia yang adalah seorang Holy Keeper of Sacred Destiny. Henry pun bertanya kepada Vexia apa yang membuat dia datang secara tiba-tiba dikamarnya dan membuat Henry menjadi terkejut karena kedatangnya secara tiba-tiba di hadapan Henry,Vexia pun menjelaskan bahwa memang benar Henry akan menjadi Pengendali sang Permata maut tersebut, karena Permata tersebut juga sedikit demi sedikit menghisap aura kehidupan dari sang pemegang permata ini. Tetapi permata ini juga sanggup membuat pemegangnya menjadi abadi selama memegang permata itu. Tapi Henry pun berpikir untuk menggunakan kekuatan permata tersebut hanya untuk kebebasan masyarakat dari kekejaman kekaisaran Sarzonia yang mulai memperluas kekuasaannya itu. “Benar, memang hanya orang yang mempunyai keinginan yang baik untuk orang lainlah yang benar-benar sanggup untuk mengendalikannya” jawab Vexia. Pikir Vexia dalam hati bergolak sendiri dan ia berpikir bahwa Henry orang yang benar-benar bisa memegang permata tersebut karena ia adalah orang yang tulus untuk berjuang demi orang-orang yang tertindas kejamnya Kekaisaran Sarzonia, setelah pembiacaraan selesai Henry pun tertidur lelap.

            Setelah terbangun dari tidurnya Henry pun berpikir apakah pembicaraan tadi malam hanyalah mimpi? Namun, ternyata pembicaraan tersebut benar-benar terjadi. Ia pun langsung bergegas menuju tempat Kusamori berada,dia meminta untuk segera membuatkan pedang tetapi tidak untuk menghancurkan permata tersebut, tetapi untuk minta dibuatkan pedang baru untuk dia sendiri. Kusamori pun kebingungan dan berkata “Apakah kau sudah pikir dengan sungguh-sungguh untuk tidak menghancurkan permata tersebut?”.
 Henry pun menjawab “Aku sudah benar-benar memikirkannya kalau kita menghancurkannya, semua keseimbangan dunia akan goyah karena permata ini juga mempunyai kekuatan alam yang sangat dahsyat!”.
Kusamori yang tak sengaja mendengar pembicaraan Henry mulai mengerti bahwa Henry bukan seorang yang gegabah dalam mengambil keputusan untuk menghancurkan atau merusak sesuatu. Namun permintaan Henry mengenai pembuatan pedang dirasa agak aneh, karena pedang tersebut ia minta untuk dirinya sendiri. Hal tersebut membuat Kusamori bingung.

            Setelah itu, Henry pun membawa bekas pedangnya terdahulu dan minta dibuatkan Claymore (pedang besar dengan 2 sisi). Permintaan tentang pedang pun bukan hal yang sulit buat Kusamori, karena dia menguasai semua teknik pembuatan pedang apapun atau  senjata apapun. Satu hari berlalu, pedang buatan Henry pun selesai dengan sangat sempurna. Claymore tersebut segera diberikan kepada Henry oleh Kusamori, tampak teman-temannya keheranan, kenapa Henry malah meminta Kusamori untuk membuat pedang tapi tidak untuk memecahkan permata “Tears of The Heaven” itu sendiri. Henry pun menjelaskan alasan mengapa tidak membuat pedang untuk hal tersebut, awalnya mereka bingung, namun mulai mengerti saat Henry membicarakan tentang keseimbangan alam akan terganggu, maka dari itu Henry pun memutuskan untuk membuat senjata untuk dirinya sendiri, keputusan yang penuh klimaks sebenarnya pikir Andreaz, tetapi untuk kebaikan bersama ia pun setuju.

            Dipihak lain, Sarzonia semakin menjadi-jadi setelah pengangkatan pangeran Lucas raylight sebagai Kaisar baru. Ia adalah seorang yang sangat ambisius sampai-sampai ia sendiri tega membunuh sang kaisar Sarzonia,yang notabennya adalah ayahnya sendiri,ia pun adalah seorang yang selalu menghancurkan siapapun atau apapun yang menghalangi ia untuk menguasai sesuatu. Sebelum ia menjadi kaisar pun, ia sudah menyisihkan para putra mahkota lain untuk menjadi yang terdepan setelah kaisar wafat. Tetapi keadaan berkata lain, Lucas adalah seorang yang kejam dan sangat bertabiat sangat egoistic untuk memiliki sesuatu. Berita pengangkatan kaisar baru pun sampai kepada para henry dan juga kawan-kawan. Mendengar yang diangkat adalah Lucas yang dikenal sadis pun, mereka pun semakin bingung dan mulai memikirkan bagaimana selanjutnya keadaan kekaisaran Sarzonia yang sudah membuat rakyat melarat, karena kekejaman kaisarnya menjadi semakin kejam dan bengis dibawah pimpinan Lucas.

            Tanpa pikir panjang pun,Henry segera berdiri dan berteriak “KITA SEMUA  YANG AKAN MENGHANCURKAN SARZONIA DENGAN KEKUATAN GABUNGAN KITA INI SEMUA!”, sontak langsung membuat teman-temannya menjadi terkejut dan agak heran apakah bisa atau tidak untuk mengalahkan Sarzonia dengan kekuatan yang sangat kecil, lalu dijawablah oleh Gieta “Bagaimana mungkin kita bisa mengalahkan Kekaisaran dengan kekuatan kita yang sekecil ini?”.
“Mungkin kekuatan kita sekarang sangat kecil bahkan bagaikan semut dan manusia, tetapi apakah hanya dengan kita yang berada disini saja? Tidak kan!? Kita harus berjuang dan beraliansi dengan siapapun yang menentang Sarzonia!” jawab Henry, lantang.
 Langsung sontak saja semua yang ada disana semua terkejut dan mulai percaya akan kemampuan Henry dalam memimpin. Lanjutnya kisah pun mulai berputar, bahwa Henry adalah orang yang berwibawa dalam memimpin suatu pasukan walaupun dia dalam masa mudanya.

To Be People Hopes For Freedom of Chapter 5th

Tears Of Heaven 3

Chapter 3
Imprealist of Sarzonia

Siapapun pasti tahu, tak ada yang membiarkan permata tersimpan tanpa ada yang menjaga. Apalagi itu adalah barang yang sangat sangat bernilai harganya. Tak heran jika suku Aegis membuat perangkap di sekitar reruntuhan tersebut. Perangkap yang terinjak tersebut akhirnya juga memfungsikan penerangan reruntuhan suku Aegis. Merekapun berusaha menghindari semua perangkap yang keluar dari dinding. Ada yang seperti panah, ada juga rolling batu yang besar, sampai kapak melayang. Mereka berhasil melewatinya dengan selamat. Tapi ternyata bahaya lain telah menunggu mereka. Mereka dihadang ular  phyton besar berkepala dua yang telah menunggu gerbang depan reruntuhan tersebut selama 3000 tahun. Mereka tak tinggal diam, segera Henry menebaskan pedangnya pada ular-ulara tersebut dan dibantu oleh yang lainnya akhirnya ular tersebut dapat dikalahkan. Tak sampai disitu, tanpa disangka dan yang tak diduga-duga oleh mereka semua, ternyata masih ada seorang suku Aegis yang masih hidup yaitu keluarga penunggu  reruntuhan yang bertahan hidup sampai 3000 tahun. Lalu Daniel yang merasa curiga dengan mereka pun mendekatinya perlahan-lahan. Tak gentar sedikitpun ia mendekatinya karena didasari rasa penasarannya terhadap suku Aegis yang sudah melegenda di Exterenian World. Mereka benar-benar terkejut melihat sisa-sisa orang-orang suku Aegis yang awet muda tak lekang oleh waktu. Mereka tetap muda berseri seperti tak pernah tua tersebut membuat mereka bingung dan bertanya-tanya dalam hati mereka melihat kejadian luar biasa yang ada di depan mata mereka ini. Ternyata Ivan di Sanctis, yang mengiringi mereka dari belakang juga terkejut sekali melihat peradaban suku aegis tersebut.
Dilain pihak pasukan Sarzonia semakin diperkuat sepeninggal Henry dan Andreaz semakin kuat karena merekrut dan melatih pasukan dengan cara militer luar biasa. Kekaisaran Sarzonia mulai melakuakn invasi kedaerah – daerah sekitarnya seperti Republic Varium, Kerajaan Reztaria, dan daerah pesisir laut barat yang dihuni oleh para bajak laut Grandia. Hal tersebut membuat Negara-negara kecil menjadi takut daerahnya ikut terkena Invasi dari Sarzonia Empire, namun yang ternyata menjadi tokoh dibalik layar invasi tersebut adalah anak dari Kaisar Avalon yaitu Lucas Raylight yang kejam dan bengis dalam menginvasi daerah baru. Ia tidak segan membakar,membunuh dan menyiksa penduduk jajahannya.

Kembali pada Henry dan kawan-kawan yang memasuki reruntuhan tersebut semakin heran, karena semakin kedalam semakin tidak masuk akal karena terdapat kuil Suku Aegis yang berdiri megah dan didalam sinilah terdapat permata Legendaris yaitu permata Tears of The Heaven ini bersembunyi selama 3000 tahun. Lalu ada orang tua Suku Aegis mendekat kepada mereka yang bernama Azcoatl Doayt yang juga peramal mengatakan kepada Henry dengan menunjukan jarinya kepada Henry dan berkata, “ Anak Muda kau akan menjadi pemimpin pasukan yang akan membebaskan kita semua dari cengkraman orang yang haus akan kekuasaan didunia ini” , Henry pun bingung bukan main mendengar perkataan pak tua tersebut.

Namun hal tersebut membuat kebingungan luar biasa di dalam diri Henry yang masih muda dan tidak pengalaman dalam hal kepemimpinan pasukan, namun dia disemangati oleh Andreaz dan yang lainnya. Gieta yang tempramen pun ikut bicara bahwa dia sudah mulai gerah dan tidak sabar untuk keluar dari reruntuhan tersebut. Disini dimulai lagi adu mulut Andreaz dengan Gieta yang sama-sama temperamental. Henry, Ubstrum, dan juga Daniel tertawa melihat mereka dan berkata bahwa Andreaz dan Gieta  cocok sebagai pasangan. Hal itu lantas membuat mereka marah sekaligus malu dengan wajah merah muda, keduanya tersipu malu saling pandang namun ternyata malah melanjutkan adu mulutnya. Azcoatl pun tersenyum juga melihat keduanya, dia juga meramalkan keduanya kelak akan bahagia juga menjadi pelindung dari Henry Farcster dan tulang punggung pasukan Henry nanti. Setelah mendengar ramalan dari Azcoatl, si peramal pun roboh dan meninggal karena sudah menyampaikan apa yang dia emban untuk menyampaikan selama 3000 tahun. Mereka terkejut melihat Azcoatl yang meninggal secara mendadak, lalu mereka menguburkannya di samping reruntuhan tersebut. Setelah menguburkan Azcoatl, Henry pun melihat cahaya terang dari atas kuil suku Aegis dan ternyata itu adalah permata yang paling dicari di Exterenian World “The Tears Of Heaven”, dan menurut legenda suku Aegis hanya orang yang mempunyai keberanian dan memikul tanggung jawab besar yang dapat membawa dan menggunakannya secara keseluruhan sebagai kekuatan utama. Ia yang memimpin pasukan pembebasan kelak , “The Liberations Army”.

Setelah kejadian direruntuhan Aegis mereka melanjutkan perjalanan ke kota Junghunh, mereka beristirahat di sebuah pohon besar dekat desa Kusagawa, sebuah desa Samurai yang terkenal akan para Samurai dan juga ahli pembuat pedang nomor satu di Exterenian World yaitu Kasamori Azai. Namun mereka mengalami suatu kejadian luar biasa dari pengalaman hidup mereka. Henry yang masih terheran – heran dengan yang dikatakan oleh Azcoatl sebelum dia meninggal yaitu Henry yang diramalkan akan menjadi pemimpin Pasukan yang melawan kebengisan dari Kaisar Sarzonia. Tak disangka hari yang sudah tampak gelap dan mulai menuju malam yang panjang bagi Henry sendiri, mereka pun beristirahat di padang rumput yang bernama Grasshoppers yang termasuk daerah kekuasaan dari negara Sauronix Republic dan mendirikan tenda disana.

Api unggun adalah pilihan tepat kala itu untuk menghindari udara dingin yang menusuk dan untuk menghangatkan tubuh-tubuh mereka. merekapun mulai membicarakan tentang permata legendaris yang dimiliki oleh Henry yaitu “The Tears Of Heaven” yang akan memberikan kekuatan bagi pemegangnya. Tak lama berselang terdengar suara gaduh yang sangat mengejutkan seperti suara ledakan dan terlihat disebelah utara ada cahaya merah dari tenda mereka seperti ada peperangan besar dan menimbulkan kebakaran yang besar seperti pembakaran hutan atau penghancuran kota. Henry dan kawan – kawan pun segera  menuju kesana dengan sangat penasaran tehadap cahaya merah disebalah utara tersebut, namun ternyata apa yang terjadi? Ternyata disana telah terjadi peperangan yang sangat besar antara Holy Kingdom of Sarzonia yang menyerang wilayah Sauronix Republic yang dipimpin oleh Jean De Pierre Jendral muda Sauronix Republic yang menjaga wilayah utara Sauronix Republic, namun dimana pasukan Sauronix terdesak hingga sulit membendung serangan tentara Sarzonia yang kali ini di pimpin oleh Simont Caulavex. Jendral Sarzonia terkenal akan taktik dan strateginya yang selalu berhasil untuk memenangkan setiap peperangan, dia juga dahulu hingga sekarang adalah jendral terbaik di Sarzonia dan belum ada yang pernah menyainginya. Henry dan kawan – kawan melihat perbedaan kekuatan yang sangat mendasarpun, tanpa pikir panjang mereka bergegas membantu tentara dari Sauronix Republic dan berhasil sedikit membalikkan keadaan. Tentara Sauronix terlihat ketakutan karena perbedaan kekuatan itu langsung terkesima melihat keberanian Henry, Andreaz , Gitea dan Ubstrum yang datang tiba – tiba datang mengamuk menghamburkan pasukan Sarzonia yang sedang tidak konsentrasi lagi terhadap peperangan dan berpikir sudah menang, pasukan Sauronix langsung bersemangat kembali dan melanjutkan peperangan untuk mempertahankan wilayah mereka tersebut dari serangan besar-besaran oleh Sarzonia.

Ditengah pertarungan tersebut sang jendral pun tak mau kalah terhadap lawannya, segera ia menyerobot masuk menghamburkan pasukannya, maju ke depan barisan dan memacu kudanya dengan cepat untuk mendatangi Henry dan yang lainnya. Henry pun langsung diserang oleh sang jendral besar Sarzonia tersebut, pertarunganpun tidak dapat terhindarkan lagi. Saling adu teknik – teknik pedang pun tak terelakan lagi. Kekuatan mereka berimbang dalam menggunakan pedang masing – masing, namun sang jendral pun tak mau kalah dengan kembali melakukan pembalasan terhadap Henry. Kekuatan kembali berimbang namun Henry dan Jendral Simont pun sudah mulai kelelahan dalam pertarungan ini,merekapun menghentikan pertarungan dan saling mundur satu sama lainnya. Melihat keberanian anak muda tersebut Jendral Simont terkesan dan berteriak kepada Henry,
“HEY KAU ANAK MUDA PERTARUNGAN INI TAK AKAN KU LUPAKAN DAN AKU AKAN MELAWANMU  KEMBALI  JIKA KITA BERTEMU KEMBALI,JIKA BOLEH TAU SIAPA NAMAMU ANAK MUDA?” dengan suara lantang dan keras bertanya kepada Henry, lalu Henry menjawab, “Namaku Henry,Henry Farcster. Orang buangan dari Sarzonia!”,
Mendengar jawaban Henry sang Jendral pun terkejut mendengarnya dan bertanya kembali,
 “Apakah kau yang dibuang oleh sang kaisar setelah dianggap berkhianat pada pertempuran melawan Guang Wei?”.
 Henry menjawab kembali, “Ya! Aku dan temanku di buang karena dianggap berkhianat oleh Sarzonia, sudahlah jendral kapanpun kita bertemu kita akan bertemu sebagai lawan ataupun kawan tergantung takdir kita”.
Sang Jendral pun terkesan dengan Henry juga teman – temannya lalu Jendral Simont pun memerintahkan pasukannya untuk mundur dari pertempuran itu.

Setelah pertempuran Grasshoppers ini Henry dan teman – temannya segera menjauh dari tempat pertempuran tadi, namun Jendral muda de Pierre pun tak sempat bertanya kepada orang – orang yang telah membantu mereka karena dalam euforia keberhasilan mereka menahan pasukan Sarzonia. Henry dan yang lainnya pun  segera menuju Kusagawa Village sebelum ke Junghunh City untuk bertemu Kapten Divisi 15th, Captain Cevirus Kid dan bergabung dengan Divisi tempur tersebut sebagai mercenary atau tentara bayaran. Dan perjalanan kembali berlanjut menuju Kusagawa Village untuk menemui tetua disana untuk meminta nasehat.

To Be The Dreaming Invasion Of Chapter 4